TRIBUNNEWS.COM -- Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya ikut mengomentari keputusan yang diambil Adamas Belva Delvara yang mengundurkan diri dari posisi staf khusus milenial Presiden Jokowi.
Yunarto Wijaya mempertanyakan sikap apa yang mau diajarkan oleh Adamas Belva Delvara ke publik atas pilihannya tersebut.
Pengunduran diri ini disampaikan Adamas Belva Delvara lewat surat terbuka di akun Instagram resminya @belvadelvara, Selasa (21/4/2020).
Keputusan untuk mundur ini diambil setelah muncul polemik terkait isu konflik kepentingan yang ramai dibincangkan publik dalam beberapa hari terakhir.
Penyebabnya, perusahaan startup yang didirikan dan dipimpin Adamas Belva Delvara, Ruang Guru, terpilih sebagai mitra program Kartu Prakerja.
Ia pun akhirnya memutuskan untuk mundur untuk menghindari konflik berkepanjangan.
Apakah Adamas Belva Delvara ingin mengajarkan kalau proyek besar jauh lebih penting dari tugas negara.
Atau justru mengajarkan kalau posisi stafsus selama ini hanya kerja sambilan.
Hal itu disampaikan oleh Yunarto Wijaya di akun Twitter miliknya.
Meski tak menyebut nama Adamas Belva Delvara, namun publik sudah tahu yang dimaksud Yunarto Wijaya adalah dia.