TRIBUNNEWS.COM - Keterlibatan Ruangguru dalam program pelatihan Kartu Prakerja 2020 masih menjadi persoalan.
CEO Ruangguru yang juga merupakan staf khusus milenial Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara pun menjadi sorotan.
Dituding adanya pemangku kepentingan, Adamas Belva memutuskan mundur dari jabatannya sebagai staf khusus milenial Presiden Jokowi.
Melalui akun Twitter pribadinya, Adamas Belva sempat mengumumkan ketersediaannya untuk mundur dari jabatan yang baru lima bulan diembannya tersebut.
Namun kini justru kembali muncul polemik baru terkait keterlibatan Ruangguru dalam program kartu Prakerja.
Status Ruangguru yang merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Singapura pun turut diperbincangkan.
• Profil Lengkap Belva Devara, CEO Ruang Guru yang Kini Pilih Mundur dari Stafsus Presiden Jokowi
• Ruang Guru Jadi Mitra Kartu Prakerja, Adamas Belva Siap Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi
Dikarenakan perusahaan asing, Ruangguru dinilai tak layak mengelola pelatihan Kartu Prakerja.
Terlebih program Kartu Prakerja menyedot anggaran hingga Rp 20 triliun dari APBN ini.
Selain Ruangguru lewat platform Skill Academy, ada tujuh perusahaan lain yang ditunjuk pemerintah untuk menjadi penyelenggara program Kartu Prakerja untuk tahun ini, yaitu Tokopedia, Bukalapak, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu, dan Sisnaker.
Co-Founder dan Chief Product Officer (CPO) Ruangguru, Iman Usman, ikut buka suara terkait keterlibatan PT Ruang Raya Indonesia di Kartu Pekerja.