TRIBUNNEWS.COM - Irjen Rycko Amelza Dahniel bakal menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri (Kabaintelkam) Polri.
Kapolda Jateng ini nantinya akan dipromosikan menjadi Komisaris Jenderal atau Komjen, bintang tiga.
Rycko Amelza Dahniel merupakan satu di antara perwira yang mendapat giliran mutasi di tubuh Polri.
Adapun Kapolri Jenderal Idham Azis melakukan mutasi jabatan ratusan perwira menengah sampai perwira tinggi.
Seperti yang tertulis dalam Surat Telegram nomor ST/1377/V/KEP./2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan di Lingkungan Polri.
Baca: Kapolri Mutasi Ratusan Perwira Polri: Kabaintelkam, Enam Kapolda dan Kepala BNPT Diganti
Salinan Surat Telegram yang diterima Tribunnews.com itu ditandatangani oleh Wakapolri KomjenGatot Eddy Pramono pada Jumat, 1 Mei 2020.
Termasuk menunjuk Rycko Amelza menjadi Kabaintelam baru yang sebelumnya dijabat Komjen Agung Budi Maryoto.
Komjen Agung Budi Maryoto sekaligus dimutasi menjabat Irwasum Polri.
Lalu siapakah Rycko Amelza, Kapolda Jateng yang dipromosikan menjadi Kabaintelkam Polri?
Dikutip dari berbagai sumber, Jenderal bintang dua ini memiliki riwayat karier gemilang sebagai polisi.
Ia bahkan pernah mendapat perhargaan berkat prestasinya menumpas teroris.
Yakni tatkala bersama Bareskrim, termasuk Jenderal (Purn) Tito Karnavian, Rycko menumbangkan gembong teroris Dr Azahari saat itu 2005 di Batu, Jawa Timur.
Ia juga pernah menjadi Kapolda Sumut hingga menjadi Gubernur Akpol.
Baca: Mutasi Jabatan Strategis Polri, Boy Rafli Amar Jadi Kepala BNPT, Kapolda Jateng Jadi Kabaintelkam
Karir dan Perjalanan
Seperti ditulis dalam wikipedia dalam website id.wikipedia.org tertulis, Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel, MSi, sejak 2 Juni 2017 telah menjabat sebagai Gubernur Akpol, setelah sebelumnya menjadi Kepala Polda Sumut yang aktif sejak 5 Oktober 2016 Rycko
Rycko termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005
Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dkk.
Rycko yang lahir di Bogor 14 Agustus 1966 itu menyelesaikan pendidikan SDN (1979), SMPN (1982) dan SMAN (1985) di kota kecil Cibinong, Bogor.
Kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang dan menjadi lulusan terbaik dengan predikat Adhi Makayasa, lalu kemudian dilantik oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka pada tanggal 23 Juli 1988.
Rycko juga merupakan lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia pada tahun 2001 dan Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada tahun 2008 dengan predikat Cum Laude.
Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang.
Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya.
Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.
Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di antaranya Kapolres Jakarta Utara
Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
Ia kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar dan kini menjadi Ketua STIK dulu dikenal sebagai PTIK.
Tanda Pangkat
Letnan Dua (26-07-1988)
Letnan Satu (01-04-1991)
Kapten (01-10-1994)
Mayor (01-10-1999)
Ajun Komisaris Besar Polisi (01-07-2003)
Komisaris Besar Polisi (23-11-2005)
Brigadir Jenderal Polisi (23-02-2013)
Inspektur Jenderal Polisi (14-10-2014)
Riwayat Jabatan
27-06-1989 : PAMA POLDA METRO JAYA LULUSAN AKPOL TAHUN 1988 (POLA 3-1)
00-12-1989 : PAMAPTA POLRES JAKPUS POLDA METRO JAYA
00-12-1990 : KANIT SERSE EK RESTRO JAKPUS METRO JAYA
00-12-1992 : DANTON TAR AKPOL SEMARANG
00-12-1995 : KASET OPS PUSKODAL OPS POLRES METRO JAKPUS POLDA METRO
01-08-1996 : PS.KASAT SERSE POLRES METRO JAKSEL POLDA METRO JAYA
01-03-2000 : KANIT MONETER SAT SERSE EK DIT SERSE POLDA METRO
10-08-2001 : WAKA SAT SERSE EK DIT SERSE POLDA METRO JAYA
08-05-2002 : PAMEN SESPIM DEDIKLAT POLRI
14-12-2002 : KASAT II DIT RESKRIM POLDA SUMUT
25-11-2005 : KANIT BANMIN SUBDEN BANTUAN DENSUS 88/ANTITEROR BARESKRIM POLRI
21-12-2005 : KAPOLRESTA SUKABUMI POLWIL BOGOR POLDA JABAR
17-01-2006 : KANIT I DIT II/EKONOMI DAN KHUSUS BARESKRIM POLRI
19-12-2008 : KAPOLRES METRO JAKUT POLDA METRO JAYA
06-08-2009 : PAMEN SDE SDM POLRI (DIARAHKAN SBG ADC PRESIDEN RI)
04-09-2012 : KABAGJIANPOLMAS BIDPPITK STIK LEMDIKPOL
08-02-2013 : WAKAPOLDA JABAR
03-10-2014 : KEPALA STIK LEMDIKPOL
05-10-2016 : KAPOLDA SUMUT
02-06-2017 : GUBERNUR AKPOL
Peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akpol pada 1988
Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel peraih Adhi Makayasa.
Adhi Makayasa merupakan penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik pendidikan tinggi dari setiap matra TNI dan Kepolisian, yaitu Matra Darat (Akademi Militer Magelang), Matra Laut (Akademi Angkatan Laut Surabaya), Matra Udara (Akademi Angkatan Udara Yogyakarta), dan Matra Kepolisian (Akademi Kepolisian Semarang).
Penerima penghargaan ini adalah taruna/kadet/karbol yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek, yaitu akademis, jasmani, dan mental.
Rycko menerima Adhi Makayasa itu dari Presiden Soeharto di Istana Merdeka dalam pelantikan pada 23 Juli 1988.
Setahun sebelumnya, lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa adalah taruna asal Palembang, Sumatera Selatan, yakni Tito Karnavian.
Berikut ini nama-nama penerima Adhi Makayasa dari Matra Kepolisian:
1970 Bibit Samad Rianto
1971 Taufiequrachman Ruki
1972 -
1973 Sutanto (Kapolri 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008)
1974 Sri Soegiarto
1975 Iman Haryatna
1976 Indradi Thanos
1977 Arianto Sutadi
1978 Nanan Soekarna (Wakapolri 1 Maret 2011-1 Agustus 2013)
1979 -
1980 Tjiptono
1981 Mathius Salempang
1982 Badrodin Haiti (Kapolri 16 Januari 2015-13 Juli 2016)
1983 Anton Setiadji
1984 Wahyu Indra Pramugari
1985 Sigit Sudarmanto
1986 Moechgiyarto
1987 Tito Karnavian (Kapolri 13 Juli 2016-2019)
1988 Rycko Amelza Dahniel
1989 Ahmad Dofiri
1990 Herry Rudolf Nahak
1991 Wahyu Widada
1992 Suharyono
1993 Rudi Darmoko
1994 Alberd Teddy Benhard Sianipar
1995 Sandi Nugroho
1996 Jhonny Edison Isir
1997 Hendri Fiuser
1998 Agung Marlianto
1999 Robertus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana
2000 Yimmy Kurniawan
2001 Bismo Teguh Prakoso
2002 Nugroho Ari Setiawan
2003 Wirdhanto Hadicaksono
2004 James Hasudungan Hutajulu
2005 Samian
2006 Ratna Quratul Aini
2007 Putu Agus Adi Wijaya
2008 Dimas Ferry Anuraga
2009 Tiksnarto Andaru Rahutomo; Riyanto
2010 Reza Pahlevi; Irfan Widyanto; Agus Sobarna Praja
2011 -
2012 Angga Surya Saputra
2013 Handa Wicaksana
2014 -
2015 Fauzi Pratama
2016 Nahal Rizaq
2017 Ade Hertiawan Juniansyah
2018 Dolly Septian
Demikian nama-nama peraih Adhi Makayasa dari Matra Kepolisian sejak tahun 1970.
Ada di antaranya yang mencapai jabatan puncak di Korps Bhayangkara atau biasa disebut TB (TB singkatan dari Tri Brata).
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sosok Lengkap : Rycko Amelza Dahniel, Calon Pengganti Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono
(Tribunnews.com/ Chrysnha)