"Kita konsultasikan ke rumah sakit di Busan."
"Kemudian yang bersangkutan meninggal dunia pada 29 April 2020," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Umar Hadi juga menyampaikan kondisi terkini terkait 14 ABK WNI yang lain.
Umar Hadi menyebutkan, 14 orang lainnya kini dalam keadaan yang baik dan sehat.
Mereka semua ditampung di sebuah hotel di Busan.
14 ABK WNI yang dirahasiakan identitasnya itu kini sedang menjalani masa karantina.
"Tetapi 14 yang lainnya dalam keadaan baik," ungkap Umar Hadi.
"Berada di satu hotel sebagai tempat karantina mereka di Kota Busan," lanjutnya.
Sejak kapal mereka merapat di Korsel, 14 ABK WNI mulai mengadu soal pekerjaan mereka ke aparat setempat.
Hingga kemudian beberapa pihak terkait, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Busan memfasilitasi pengaduan mereka.
Baca: ABK Indonesia Ungkap Perlakuan Miris Kerja di Kapal China, Kerja 30 Jam, Banyak yang Mengeluh Lumpuh
Baca: Penjelasan Lengkap Kemenhub Soal Pelarungan Jenazah ABK Indonesia oleh Kapal China
Seluruh cerita para ABK WNI sudah didengar dan dikumpulkan oleh para aparat penegak hukum terkait.
"14 orang inilah yang dengan fasilitasi dari beberapa pihak, ada LSM setempat," ujar Umar Hadi.
"Yang mengadukan keluhan dan sudah ditampung oleh aparat penegak hukum di Kota Busan," ucapnya.
Setelah itu, aduan para ABK WNI sudah terdapat tindak lanjut.