News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nasib WNI di Kapal Asing

Komisi I DPR Minta BPPMI Proaktif Data Pekerja Migran Indonesia di Berbagai Negara

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, eorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR meminta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) proaktif melakukan pendataan pekerja migran Indonesia di berbagai negara.

Hal tersebut perlu segera dilakukan menyusul adanya empat anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia meninggal di kapal berbendera China.

"Saya mendorong agar data pekerja migran Indonesia makin update dan akurat. BPPMI sudah harus proaktif melakukan pendataan pekerja kita di luar negeri, tentunya bekerjasama dengan Kemenlu," kata Anggota Komisi I DPR Farah Puteri Nahlia kepada wartawan, Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Baca: KBRI Desak 2 Pihak Bertanggung Jawab Terkait Nasib ABK WNI di Kapal Ikan China

Farah menilai, jika BPPMI secara rutin melakukan advokasi dan memonitor pekerja migran Indonesia yang tersebar di berbagai negara secara baik, maka peristiwa meninggalnya ABK di kapal berbendera China dapat segera diantisipasi.

"Bagi pekerkerja migran Indonesia saya pun imbau lakukan komunikasi yang baik dengan agen dan perwakilan RI di luar negeri, karena segara sesuatu yang didentifikasi masalah dapat diurai dengan komunikasi intens dengan para pihak. Ini pun memandu seluruh stakeholder dalam cara bertindak," kata politikus PAN tersebut.

Baca: Komisi I DPR Minta Kemenlu Lindungi dan Dampingi ABK Longxing 629 China

Di sisi lain, Farah mengapresiasi langkah Kemenlu yang telah melakukan investigasi dan membantu pemulangan satu jenazah dari Busan, Korea Selatan ke Indonesia, meski investigasi dilakukan terlambat setelah pemberitaan viral di media Korsel.

"Sementara terkait adanya tudingan pelanggaran HAM, kami dari Komisi I siap melakukan rapat dengan Kemenlu dan BPPMI sesegara mungkin," ucap Farah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini