Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Sabtu (9/5/2020) malam memeriksa 14 anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di Kapal China Long Xing 629.
Penyidik melakukan jemput bola dengan mendatangi 14 anak buah kapal yang sedang menjalani masa karantina selama 14 hari untuk protokol Covid-19.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo membenarkan anak buahnya memeriksa 14 ABK sebagai saksi.
"Satgas TPPO Bareskrim Polri sedang melaksanakan pemeriksaan saksi 14 ABK Long Xing 629 terkait 3 jenazah ABK WNI yang dilarung ke laut dan dugaan perlakuan eksploitasi TPPO terhadap ABK WNI," ucap Ferdy Sambo dalam keterangannya.
Baca: Pemuda Pukul Petugas di Check Point Bogor, Sempat Ngamuk ke Polisi Tua yang Suruh Pakai Masker
Ferdy Sambo menjamin pemeriksaan dilakukan dengan mempedomani protokol Covid-19 yakni penyidik menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Pemeriksaan dilakukan di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Jakarta.
"Kami jamin pemeriksaan dengan memperhatikan protokol Covid-19 karena masih masa karantina," ungkap Ferdy.
Selain memeriksa 14 ABK tersebut, Satgas TPPO bakal menyasar pada perusahaan yang memberangkatkan para ABK WNI.
Baca: Komisi IX DPR: Pelaku Memperbudak ABK Asal Indonesia Harus Dituntut ke Mahkamah HAM Internasional
"Yang pasti proses pemberangkatan seperti apa. Apakah sudah sesuai prosedur, siapa perusahaan yang memberangkatkan. Termasuk siapa yang menerima di luar negeri, kegiatan mereka dan selama bekerja ada penyimpangan atau tidak. Itu yang kami tanyakan pada ABK," ungkapnya.
Dari sana barulah pihaknya akan mengembangkan kasus hingga menelusuri perusahaan yang memberangkatkan para ABK.
Sejauh ini, Ferdy menilai telah terjadi dugaan TPPO melihat kronologi pelarungan jenazah WNI yang viral.
Meski begitu, Ferdy tidak mau gegabah.
Pihaknya masih harus melakukan rangkaian penyelidikan, penyidikan dan mengumpulkan bukti-bukti.
Untuk diketahui belakangan viral sebuah video adanya jenazah ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal China dilempar ke tengah laut.
Baca: Anggota Komisi IX DPR Minta Kementerian dan Lembaga Kompak Atasi Persoalan Pekerja Migran