TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan pemulangan Warga Negara Indonesia dari luar negeri masih terus berlangsung.
Dalam hal ini, Retno mengatakan, koordinasi dan kerjasama antara daerah menjadi hal yang sangat penting.
Menurut Retno, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah memberikan arahan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk mempersiapkan penerimaan para WNI ke daerah.
"Penting dilakukan koordinasi dan kerjasama antara daerah untuk penanganan pemulangan WNI ke daerah," kata Retno dalam telekonferensi yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kompas TV, Senin (11/5/2020) siang.
"Bapak Presiden tadi sudah memberikan arahan agar daerah tetap berkoordinasi untuk mempersiapkan penerimaan mereka," sambungnya.
Retno juga menyampaikan, pelaksanaan protokol kesehatan di semua pintu masuk Indonesia menjadi hal yang sangat penting.
Menurut Retno, protokol kesehatan ini harus dilaksanakan secara disiplin dan ketat sebagaimana arahan presiden.
Baca: BREAKING NEWS - Jokowi: 34 Ribu WNI Pekerja Migran Bakal Pulang ke Indonesia pada Mei-Juni
Baca: Cerita Menlu Retno Marsudi Dikirimi Pesan oleh Dubes Jepang Tengah Malam
"Yang paling penting adalah pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat, yang diberlakukan di semua pintu masuk," kata Retno.
"Pemberlakuan protokol kesehatan ini juga perlu dilakukan secara telaten di semua pintu masuk bandara, pelabuhan, jalur darat, di semua pintu masuk di Indonesia."
"Mengenai protokol kesehatan ini sudah diatur dalam surat edaran Menteri Kesehatan dan Bapak Presiden menyampaikan berkali-kali arahan agar protokol kesehatan ini diberlakukan secara disiplin, ketat, di semua pintu masuk Indonesia," tambahnya.
Data Kepulangan WNI dari Luar Negeri
Retno menyampaikan, kepulangan Anak Buah Kapal (ABK) dari luar negeri sudah tercatat sebanyak 14.244 orang per Minggu (10/5/2020).
"Mereka kembali ke Indonesia baik melalui jalur udara, yaitu melalui Bandara Soekarno Hatta, juga melalui laut yaitu melalui Benoa dan Tanjung Priok," terang Retno.
Selain itu, Retno menambahkan, saat ini pemerintah terus berusaha mengangani WNI yang menjadi jamaah tablig di India.