Ajeng: (Datang menyusul di belakang Kirana)
"Apakah Ayah juga memanggilku?"
Raja Daha: "Iya, putriku. Ada yang ingin Ayah sampaikan pada kalian berdua. Besok, Raden Inu Kertapati dari Kerajaan Kahuripan akan datang kemari."
Ajeng: "Lalu kenapa? Apa hubungannya sama kami, Ayah?"
Raja Daha: "Ayah sudah membuat perjanjian dengan ayahnya. Ayah akan menikahkan salah satu putri Ayah dengan Raden Inu."
Ajeng: (Berbinar senang)
"Siapa di antara kami yang akan dinikahkan dengan Raden Inu, Ayah?"
Raja Daha: "Kami sudah sepakat untuk menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu."
Kirana: (Tersenyum gembira dan memeluk Raja Daha)
"Terima kasih Ayah. Aku sangat bahagia sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak kecil."
Raja Daha: "Benarkah putriku? Kalau begitu memang tidak salah, Ayah memilihmu sebagai calon istri Raden Inu. Ayo, kita persiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Raden Inu besok."
Raja Daha dan Candra Kirana meninggalkan ruangan yang kini hanya dihuni oleh Galuh Ajeng.
Meskipun Candra Kirana dan ayahnya bahagia dengan pernikahan ini, ternyata Galuh Ajeng mempunya pendapat yang berbeda.
Dia merasa marah dan kecewa.
Ajeng: "Aku tidak setuju mengenai pernikahan ini! Kenapa harus Kirana yang dipilih dan bukan aku!?"
"Padahal secara nyata jelas aku yang lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil!"
"Hanya aku satu-satunya yang menjadi istri Raden Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa yang harus kulakukan?"