TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemilik bengkel asal Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, bernama Teguh Wuryanto (56) kaget saat tahu tagihan listrik miliknya melonjak drastis menjadi Rp20.158.686.
Jika dihitung, tagihan tersebut naik hingga 20 kali lipat dari total tagihan yang dibayar pada periode sebelumnya.
Padahal, dia mengaku jarang mengunakan alat di bengkel sejak pandemi Covid-19
“Akhirnya harus dibayar, kalau tidak mau dibayar harus (melayangkan protes) ke Jakarta (kantor PLN Pusat) mungkin. Karena tagihan sudah keluar dan harus dibayar,” kata Teguh kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).
Teguh mengatakan kenaikan tagihan listrik terjadi sejak meteran listrik di bengkelnya diganti dari analog ke digital pada Januari 2020.
Awal kenaikan dianggap wajar karena berganti meteran. Berdasarkan pada faktur tagihan yang diterima oleh Teguh, jumlah tagihan pada Februari sebesar Rp2.152.494.
Kemudian, pada Maret sebesar Rp921.067 dan pada April kembali naik menjadi Rp1.218.912.