Semua aktivitas itu terekam dan terlihat eksotis dalam satu bingkai karya seni yang luar biasa itu.
Jika diamati, relief tersebut menceritakan rekam jejak generasi bangsa Indonesia pada masa itu.
Namun, hal mustahil pada relief tersebut tak sengaja tertangkap oleh mata.
Terdapat logo brand sport terkenal asal Amerika, Nike, pada satu gelang prajurit yang sedang menempa keris.
Jika ditarik sejarah pembangunannya, konstruksi bangunan hotel dan relief tersebut dibangun pada tahun 1964 hingga 1965.
Baca: Citra Kirana Hamil 7 Bulan, Apa Jenis Kelamin Anaknya? Rezky Aditya Jawab Begini
Sementara brand sport asal Amerika tersebut berdiri delapan tahun setelah proses pembangunan hotel tersebut selesai.
"Ini yang banyak orang tidak tahu. Ada keterkaitan apa saya juga tidak tahu. Hampir tak terlihat oleh kasat mata, ini pure dari sejak awal pertama kali dibangun oleh sang seniman," imbuhnya.
Selain itu, seniman relief tersebut sengaja banyak menggambarkan tubuh perempuan telanjang dada.
Menurut Awang, hal itu memang menjadi permintaan Presiden Soekarno kala itu.
Sebagaimana informasi yang ia dapatkan, Presiden Soekarno menganggap tubuh perempuan memiliki nilai filosofis dan artistik tersendiri.
"Beliau itu memang menganggap tubuh perempuan miliki nilai filosifis. Makanya hampir semua objek lukisannya itu banyak berasal dari penggambaran sosok perempuan, seperti yang terlihat pada relief ini," ungkapnya.
Baca: Restoran di Amerika Mulai Buka, Begini Cara Maudy Ayunda Beradaptasi Agar Tak Tertular Covid-19
Di bagian kiri bawah dari relief tersebut, sang seniman juga menyertakan puisi berjudul "Untung Rugi di Lereng Merapi".
Puisi itu juga dijadikan sebagai nama relief di Royal Ambarrukmo hotel tersebut.
Meskipun sekeras batu
Lunak djuga terbawa nyata
Arus revolusi jang menjala
Menudju bahagia