Adapun jumlah kasus positif tertinggi ada di Pasar Induk Kramat jati dengan 49 orang (49 persen) dari 100 orang yang diperiksa.
Disusul Pasar Perumnas Klender 18 orang, Pasar Serdang dan Pasar Rawasari 14 orang, Pasar Tanah Abang 13 orang.
Widyastuti sendiri menyebut Dinkes DKI sejak awal langsung melakukan tracing atau pelacakan ketika didapati kasus konfirmasi positif.
Baca: Unggahan Guyonan Gus Dur Berujung Klarifikasi, Kepolisian Sebut Sebagai Langkah Edukasi Masyarakat
Namun, proses tracing tersebut lebih digiatkan pada masa pelonggaran sejumlah sektor.
Pemprov DKI mengimbangi proses tracing dengan pemetaan daerah yang berpotensi rawan baik di permukiman maupun pada tempat umum.
Baca: 10 Provinsi di Indonesia Dilaporkan Tidak Ada Penambahan Kasus Baru Positif Covid-19 Hari Ini
"Sebenarnya kalau ada kasus konfirm, sejak awal kita sudah lakukan tracing di suatu area di pasar tersebut. Untuk yang sekarang agresif itu pada saat masa pelonggaran plus ada pemetaan daerah yang berpotensi rawan," kata Widyastuti.
Untuk lebih jelasnya, berikut rincian kasus positif yang didapat di 18 pasar tradisional di DKI Jakarta.
1. Pasar Grogol, 1 orang positif dari tujuh orang yang diperiksa
2. Pasar Puri Indah, 1 orang positif dari 39 orang yang diperiksa
3. Pasar Obor Gedong, 1 orang positif dari empat orang yang diperiksa
4. Pasar Embrio Makasar, 1 orang positif dari 101 orang yang diperiksa
5. Pasar Induk Kramat Jati, 49 orang positif dari 100 orang yang diperiksa
6. Pasar Perumnas Klender, 18 orang positif dari 81 orang yang diperiksa
7. Pasar Kompleks Koja, 1 orang positif dari satu orang yang dipriksa