Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia (RI) masih mencari informasi terkait penahanan anak pendiri Sunda Empire di Malaysia pada 2007 silam.
Plt Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah mengatakan masih akan mengecek kebenaran informasi tersebut lewat perwakilan RI yang berada di Malaysia.
“Rekan-rekan kami di KBRI Kuala Lumpur akan cari tahu,” ujar Faizasyah saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).
Baca: Dua Putri Nasri Banks Dipenjara di Malaysia Gara-gara Gunakan Paspor Sunda Empire
Sejalan dengan Jubir Kemlu, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya dari KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat juga masih belum mendapatkan informasi tersebut.
Saat dihubungi, ia mengatakan pihaknya masih akan mengecek kebenaran informasi tersebut.
Pertanyaan ini berawal dari fakta persidangan kasus membuat keonaran dengan terdakwa Nasri Banks, Rd Ratnaningrum, serta Ranggasasana, Kamis (18/6/2020).
Baca: Sidang Tiga Petinggi Sunda Empire Diwarnai Tawa, Jaksa Dibuat Heran: Dakwaannya Seunik Ini
Dilansir Tribun Jabar, dalam dakwaan disebutkan bahwa Sunda Empire dibentuk Nasri Banks untuk memulangkan kedua anaknya yang bernama Fathia Reza dan Lamia Roro yang ditahan di Malaysia pada 2007 karena kedapatan membawa pasport kerajaan Sunda.
Rd Setiawati (47), kakak kandung dari terdakwa Rd Ratnaningrum, membenarkan bahwa Fathia Reza dan Lamia Roro adalah anak dari kakak kandungnya hasil pernikahan dengan Nasri Banks, pensiunan PNS guru.
Dalam dakwaan jaksa disebut, kedua anak tersebut mempercayai soal Sunda Empire yang dikisahkan Nasri Banks dan Rd Ratnaningrum.
Baca: Terungkap Motif Nasri Banks dan Rd Ratnaningrum Dirikan Sunda Empire, Bukan Untuk Satukan Dunia
Hanya saja, Rd Setiawati tidak tahu persis kenapa kedua anak itu tiba-tiba ada di Brunei Darussalam kemudian ditangkap otoritas Malaysia dan ditemukan paspor Sunda Empire.
"Sampai detik ini saya tidak tahu dan sampai detik ini juga saya belum bertemu lagi dengan dua anak itu. Sudah 14 tahun," ujarnya.
Tribun kemudian melakukan penelusuran di internet soal Fathia Reza dan Lamia Roro.
Hasilnya memang ada. Situs berita thestar.com pada 2007 memberitakan soal dua perempuan perempuan membawa paspor Sunda Democratic Empire.