Saat menjabat, Hoegeng meminta sang istri,menutup toko bunganya.
"Saat membuka toko bunga di garasi kami untuk menambah pemasukan, waktu dia menjabat kepala imigrasi minta menutup toko itu."
"Sudah 60 tahun saya bersama Mas Hoegeng, saya tahu sifatnya, mau ke mana arahnya," ujar Meri, dikutip dari Kompas.com.
Rupanya Hoegeng khawatir orang-orang yang membeli bunga nantinya merupakan relasinya di Imigrasi dan ia tak mau itu terjadi.
Akhirnya Meri menutup toko bunganya.
Pun saat Hoegeng menjadi Kapolri, Meri tidak secara langsung menjabat sebagai Ketua Umum Bhayangkari.
Hoegeng meminta pemegang jabatan itu dipilih dengan pemilihan.
3. 'Dipensiunkan' Soeharto
Pada 5 Mei 1968, Hoegeng diangkat sebagai Kapolri ke-5.
Dikutip dari wikipedia.org, saat menjadi Kapolri, Hoegeng melakukan pembenahan beberapa bidang yang menyangkut struktur organisasi di tingkat Mabes Polri.
Hasilnya, struktur yang baru lebih terkesan lebih dinamis dan komunikatif.
Namun, saat usianya baru menginjak 49 tahun, Hoegeng "dipensiunkan" Presiden Soeharto.
Sebab, ia bersikeras mengusut dugaan keterlibatan anak pejabat dalam pemerkosaan kasus Sam Kuning.
Padahal Hoegeng dikenal pekerja keras dan bekerja dengan kejujuran.