Joto menganggap, sejauh ini Serma Rama Wahyudi sebagai prajurit terbaik di Denpal.
Selain berprestasi, almarhum juga dikenal sosok yang rajin dan pekeja keras.
Serma Rama Wahyudi juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan loyalitas tinggi baik terhadap sesama prajurit maupun komandan.
"Dia kerja tak kenal waktu. Apapun tugas yang diberikan tidak ada yang tak diselesaikannya. Makanya kami merasa sangat kehilangan," ucap Joto.
Yang lebih membanggakan, Serma Rama Wahyudi adalah satu-satunya prajurit TNI AD di Denpal 1/4 Pekanbaru yang terpilih berangkat untuk misi perdamaian PBB ke Republik Demokratik Kongo.
Joto bilang, Serma Rama Wahyudi berangkat ke Kongo pada Desember 2019 lalu.
Baca: Ini Kronologi Gugurnya Serma Rama yang Jadi Korban Serangan Kelompok Bersenjata di Kongo
Baca: Serma Rama Gugur Saat Misi Perdamaian di Kongo, Istri Kenang Video Call Terakhir
"Dia di-BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Denzipur (Detasemen Zeni Tempur) 2/PS Payakumbuh," kata Joto.
Joto juga menjelaskan, Serma Rama Wahyudi adalah satu-satunya perwakilan TNI AD dari Riau yang terpilih berangkat ke Kongo.
Sebelum diberangkatkan, pihak Denpal melakukan seleksi yang ketat terhadap sejumlah prajurit.
"Sebelum berangkat itu beberapa prajurit diseleksi dulu, dan dia (Wahyudi) terpilih berangkat ke Kongo," kata Joto.
Menurut Joto, Wahyudi terpilih karena berprestasi dan dikenal sebagai sosok yang pekerja keras.
Selain ahli di bagian kendaraan tempur, Serma Rama Wahyudi juga menguasai beberapa bahasa asing.
"Dia itu juga menguasai beberapa bahasa, seperti bahasa Inggris dan Mandarin," kata Joto.
Selama di Kongo, menurut Joto, Serma Rama Wahyudi dipercaya sebagai Komandan Seksi Angkut (Dansiang).