"Satu di antaranya positif PCR virus corona," kata Farida, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Setelah mengetahui hal itu, penumpang tersebut langsung dibawa ke ruang isolasi Bandara Domine Edward Sorong.
Kemudian, Knator Kesehatan Pelabuhan Bandara Sorong langsung menghubungi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sorong Selatan untuk menjemput penumpang itu sesuai protokol Covid-19.
Baca: Tiga Aspek Penanganan Covid-19 di Indonesia Diharapkan Bisa Turunkan Kurva Positif Corona Menurun
Menurut Farida, 43 siswa yang merupakan rombongan itu melakukan pemeriksaan PCR di Labkes Jawa Barat pada 21 Juni 2020.
Farida tak tahu penumpang positif Covid-19 itu bisa lolos dari pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Farida menduga hal itu terjadi karena petugas kesehatan di Bandara Soetta terbatas dan kewalahan saat memeriksa dokumen.
Akibat hal itu, sebanyak 90 lebih penumpang Garuda Indonesia dari Jakarta Sorong diminta melakukan karantina mandiri.
Baca: Rata-rata Seribu Orang Masuk Lewat Soetta, Achmad Yurianto: Pekerja Migran Langsung Jalani Swab Test
"Dari jumlah penumpang pesawat sebanyak 90 lebih dianjurkan untuk karantina mandiri."
"Sementara 43 siswa langsung dilakukan swab di Rumah Sakit Pertamina Sorong," jelas Farida.
Petugas juga langsung menyemprotkan cairan disinfektan ke pesawat yang ditumpangi pasien positif Covid-19 itu.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Maichel)