News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Bhayangkara 2020

Mengenang Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso, Makamnya Tak Pernah Sepi dari Peziarah

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso direkomendasikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat gelar pahlawan Nasional bersama dua tokoh lainnya, yaitu dokter Kariadi dan Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja

Terkait publik figur, Nani juga mengungkap artis yang datang untuk mendoakan almarhum Hoegeng.

"Kalau artis, banyak juga yang datang berziarah. Termasuk Indro Warkop. Beliau sering datang juga untuk mendoakan almarhum pak Hoegeng," paparnya.

Nani bekerja sebagai penjaga makam sejak tahun 1978.

"Saya sangat senang dipercaya untuk menjaga kebersihan makam pak Hoegeng. Beliau orang baik, keluarganya juga sangat baik kepada semua orang. Termasuk kepada saya yang bertugas menjaga makam ini," kata dia.

"Sebenarnya makam pak Hoegeng tadinya biasa saja. Ketika itu, Kapolri Dai Bachtiar datang menggunakan Helikopter, meminta makam pak Hoegeng dibuatkan pendopo. Setiap yang datang berziarah ke makam beliau, pasti bercerita kalau beliau adalah orang yang paling jujur," ungkapnya.

Nanti juga menceritakan, sebelum Jenderal Hoegeng berpulang menghadap sang pencipta, sudah memesan pemakaman di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang.

Nina Nisun penjaga makam Kapolri ke-5, Jenderal Hoegeng Imam Santoso di lokasi pemakaman Giri Tama, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. (TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne)

Ketika itu Jenderal Hoegeng datang bersama istrinya.

"Beliau memesan dan membeli untuk lima makam di sini," ujar Nani Nisum.

Nani menjelaskan lima makam yang dipesannya tersebut diperuntukkan kepada keluarganya.

"Membeli  lima makam yang tadinya berupa tanah kosong ini untuk keluarganya. Untuk tahunnya sendiri saya kurang ingat," jelasnya.

Dikutip dari Wikipedia, Hoegeng Imam Santoso masuk pendidikan HIS pada usia enam tahun, kemudian melanjutkan ke MULO (1934) dan menempuh sekolah menengah di AMS Westers Klasiek (1937).

Setelah itu, ia belajar ilmu hukum di Rechts Hoge School Batavia tahun 1940.

Sewaktu pendudukan Jepang, ia mengikuti latihan kemiliteran Nippon (1942) dan Koto Keisatsu Ka I-Kai (1943).

Setelah itu ia diangkat menjadi Wakil Kepala Polisi Seksi II Jomblang Semarang (1944), Kepala Polisi  Jomblang (1945), dan Komandan Polisi Tentara Laut Jawa Tengah (1945-1946).

Kemudian mengikuti pendidikan Polisi Akademi dan bekerja di bagian Purel, Jawatan Kepolisian Negara.

Di luar dinas kepolisian Hoegeng terkenal dengan kelompok pemusik Hawaii, The Hawaiian Seniors.

Selain ikut menyanyi juga memainkan ukulele. (tribun bogor/Yudistira Wanne)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini