TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perburuan Maria Pauline Lumowa, buron pelaku kasus pembobolan Bank BNI sebesar Rp 1,7 Triliun akhirnya berakhir.
Maria ditangkap di Serbia dan akan dipulangkan ke Indonesia pada Kamis (09/07/2020) siang ini.
Rustika Herlambang, Direktur Komunkasi Indicator yang sebelumnya merupakan jurnalis Media Indonesia sempat mewawancarai Maria Pauline Lumowa.
Ia menceritakan kisahnya saat mewawancarai Maria Pauline Lumowa ketika masih menjadi buron beberapa tahun yang lalu.
Pertemuan dilakukan di Singapura dengan suasana yang santai dan seolah tidak ada apa-apa, sedangkan di Indonesia Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu buron yang sangat dicari saat itu.
Baca: Kronologi Kaburnya Maria Pauline Pembobol BNI Rp 1,7 T, Kerap Bolak-balik Singapura-Belanda
Menceritakan persepsi dari Maria Pauline Lumowa bahwa dirinya kaget ketika sekretarisnya memberitahu bahwa rekeningnya diblokir karena diblack list sebagai salah satu pembobol rekening Bank BNI.
Pada saat lakukan wawancara, Maria Pauline Lumowa merasa dijebak dan sempat memberikan beberapa nama, serta alasan kenapa dirinya bisa dijebak.
Pada saat itu, Maria Pauline Lumowa mengatakan sudah ingin mengklarifikasi semuanya karena baginya sangat berat.
Persepsinya sebagai orang yang religius namun mendapatkan suatu cap pembobol bank dan buron.
Pada saat itu, sebetulnya Maria Pauline Lumowa merasa sudah ingin menceritakan semuanya secara jelas, tetapi ia merasa bahwa seperti ada “dijebak”.
Maria Pauline Lumowa juga mengatakan sebenarnya ia memiliki niat baik, dirinya bersedia diperiksa.
Namun ia mau diperiksa di Singapura dengan bantuan pengacara.
Akan tetapi niat tersebut ditolak.
Ia merasa sudah tidak ada harapan dan ingin kembali ke Belanda.
>