Pada aspek lingkungan dan perubahan iklim desa-desa seperti ini dan langkah Kampung Tangguh Nusantara ini merupakan langkah adaptasi iklim yang sangat potensial.
Di lokasi ini juga terdapat 3000m2 tanaman mangrove usia 3 tahun.
Juga mangrove berusia 3-4 bulan. Pola ini sangat baik, seperti juga pola-pola yang lain dalam konsep Proklim, Program Kampung Iklim.
“Pola ini juga baik untuk penanganan kelompok dengan Perhutanan Sosial untuk tambak udang,” katanya.
Menteri Siti menegaskan, pihaknya sudah menugaskan segera Dirjen untuk koordinasi dengan Asops Kapolri.
“Tadi saya sudah bicara dengan Kapolri dan setuju untuk langkah kolaborasi. Kita akan identifikasi 7024 kampung se Indonesia dan apakah sudah ada yang terkait dengan Proklim sebanyak 2900 desa di Indonesia binaan KLHK dan bila nanti berkolaborasi maka akan menjadi agenda yang cukup ideal untuk pengendalian perubahan iklim pola masyarakat di tingkat tapak. Kita akan kolaborasikan”.
“Saya sedang memikirkannya juga untuk kolaborasi program hutan sosial khususnya di wilayah pesisir seperti ini. Terima kasih bahwa jajaran TNI-Polri telah mendorong agenda ini,” lanjutnya.
Baca: Polri Ajak Masyarakat Dirikan Kampung Tangguh untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Dijelaskan, saat ini kita memiliki lebih dari 70.000 desa se Indonesia dan akan beberapa kali lipatnya, bisa 4 atau 5 kali lipat, jumlah kampung per desa, maka akan meluas di Indonesia.
"Makanya agenda seperti ini harus mendapatkan dukungan yang serius. Hari ini juga saya hadir bersama Menteri Desa. Kami akan dukung bersama dan kita bangun kolaborasinya,” tandasnya.