TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 19 calon pekerja migran non prosedural atau ilegal dievakuasi untuk diamankan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jumat (17/7/2020).
19 bakal calon PMI ilegal itu ditemukan setelah dilakukan penggerebekan tempat penampungan disebuah Apartemen di Bogor Jawa Barat.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan penggerebekan dilakukan setelah BP2MI mendapatkan telepon dari masyarakat melalui layanan Crisis Center terkait adanya dugaan rencana pengiriman PMI non Prosedural ke Thailand.
"BP2MI mendapatkan telepon dari masyarakat melalui layanan Crisis Center terkait adanya dugaan rencana pengiriman PMI non Prosedural ke Thailand yang dilakukan oleh PT.Duta Buana Bahari yang beralamat di Semarang," ujar Benny dalam keterangannya, Sabtu (18/7/2020).
Baca: Kemenaker Masih Kaji Soal Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Pada Masa New Normal
BP2MI juga telah melakukan pengecekan status PT.Duta Buana Bahari, PT tersebut tidak terdaftar memiliki izin SIP3MI dari Kementerian Ketenagakerjaan dari total 318 Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan agen travel PT Nadies Citra Mandiri yang beralamat di gedung alumni IPB Jalan Pajajaran Baranangsiang Bogor.
"Kedua perusahaan ini tidak terdaftar secara resmi," katanya.
Benny mengatakan, 19 calon PMI akan di janjikan untuk bekerja di sektor perhotelan dengan gaji 10 hingga 20 juta Rupiah per bulannya.
"Mereka juga wajib membayar uang sebesar 25 Juta Rupiah kepada perusahaan dan dijanjikan akan diberangkatkan dalam waktu 2 minggu," jelas Benny.
Untuk mengusut kasus ini, lanjut Benny BP2MI akan bekerja sama dengan Bareskrim Polri.
Selain itu, para calon PMI ini juga menjalani pemeriksaan Covid 19, dan setelah melakukan rapid test pada Sabtu pagi (18/7/2020).
"Para calon PMI bukan kita laporkan tapi dimintai keterangan. Setelah proses pemeriksaan rampung belasan CPMI ini akan dikembalikan ke daerah asal yang di Jawa Barat dan Jawa Tengah," ujar Benny.
"Para calon PMI ini adalah korban yang harus dilindungi hak-haknya. Saya sudah katakan bahwa mereka adalah warga negara VVIP. BP2MI akan melindungi mereka dari ujung rambut hingga ujung kaki," lanjutnya.