Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Baca: Kumpulan Puisi Karya Terbaik Sapardi Djoko Damono: Penuh Makna, Abadi dan Akan Selalu Dikenang
Sapardi Djoko Damono Tutup Usia
Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020).
Kabar ini beredar di WhatsApp Group pekerja seni yang diterima Tribunnews.
Tak hanya itu, penulis Adib Hidayat juga membagikan kabar duka ini melalui akun Twitternya.
"Hujan air mata di bulan Juli. Selamat jalan Pak Sapardi Djoko Damono," tulis Adib Hidayat.
Selain Adib Hidayat, penulis Goenawan Mohammad juga mengabarkan kepergian sang pujangga ini.
"Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020."
Lebih lanjut, berdasarkan cuitan @ilhamkhoiri, Sapardi Djoko Damono meninggal di RS Eka BSD pagi ini sekitar pukul 09.17 WIB.
"Selamat jalan, Pak Sapardi.