News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penyandang Disabilitas Butuh Pendampingan Selama Pandemi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mirsa Kristopras, seorang atlet Soina menerima bantuan kebutuhan perlindungan mengatasi Covid-19 dari Kemenpora yang disalurkan melalui Pengda DKI Jakarta.

“Kita bisa meniru hal yang baik yang telah dilakukan negara-negara lain dalam menangani orang-orang difabel pada masa pandemi,” tambah ahli alergi-imunologi ini.

Seperti diketahui di Philipina tersedia pusat informasi Covid-19 khusus bagi orang-orang difabel sehingga memungkinkan mereka untuk selalu mengikuti perkembangan.

Sementara di Argentina menyediakan pendamping difabel selama masa pandemic, sedangkan Uni Emirat Arab memfasilitasi tes kesehatan selama pandemi untuk mencegah penularan.

Menanggapi hal itu Direktur Keluarga dan Atlit Muda Special Olympics Indonesai (Soina) Desyana Fatimah Kosasih bahwa perhatian kepada difabilitas selama masa pandemic, setidaknya kepada anak-anak difabilitas intelektual pun ada di Indonesia.

Di Jakarta atlit Soina menerima sejumlah bantuan yang diberikan oleh Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berupa masker, hand sanitizer, juga sabun cuci tangan.

Sejauh ini belum ada laporan atlit Soina yang dinyatakan terinfeksi Covid-19. Namun mengingat belum ada obat yang bisa secara memuaskan mengatasi Civid-19, mengingatkan bahwa selama pandemic belum berakhir tinggal lebih banyak di rumah adalah pilihan utama.

“Sebab bila terkena virus perawatan anak difabel intelektual bakal lebih rumit lagi,” ujarnya.

Untuk menjaga kebugaran para pengurus daerah Soina mengadakan berbagai kegiatan sendiri.

Pengda Jakarta misalnya mengadakan latihan kebugaran untuk atlit. Kondisi bugar mesti terus dijaga kendati tidak ada perlombaan selama masa pandemic.

Imunitas anak difabilitas intelektual relative sama dengan mereka yang tidak difabel. Tinggi rendahnya imunitas akan ditentukan oleh asupan gizi, pemeliharaan kesehatan dan keluarga.

Mengingat partikel virus ukuran kecil atau aerosol relative lebih berbahaya ketimbang droplet, maka anak-anak difabel lebih aman beraktifitas di ruang terbuka ketimbang dalam ruangan.

Semua dalam koridor pengawasan para pendamping. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini