TRIBUNNEWS.COM, RIYADH -- Muhammad Wahyu, warga negara Indonesia (WNI) ekspatriat menjadi satu jemaah haji yang beruntung dalam penyelenggaran haji 'terbatas' pemerintah Arab Saudi di tengah pandemi Covid-19 ini.
Wahyu merupakan guru di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) yang bertugas sejak 2019 lalu.
Ia mengaku, memang berniat dapat berhaji di tahun 2020.
"Dari sebelum lockdown memang sudah berniat haji. Semoga Allah SWT memberi kesempatan kalau bisa (tahun 2020) ini. Jadi sudah diniatkan," kata Wahyu seperti dikutip dari Channel Youtube Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali, Jumat (31/7/2020).
*Mendaftar di Hari Terakhir*
Wahyu menuturkan, ketika pemerintah Arab Saudi membuka pengumuman haji untuk ekspatriat, ia pun mendaftar.
"Tes dan daftarnya melalui online. Jadi ada waktu 5 hari pendaftaran dan saya mendaftar di hari terakhir. Saya konsultasi kepada orang tua minta ridho. Lalu saya masukkan syarat-syaratnya dan Alhamdulillah saya lolos," ungkap dia.
Baca: Ini 13 Warga Indonesia yang Beruntung Bisa Tunaikan Ibadah Haji 2020 di Tanah Suci
Baca: Arab Saudi Pastikan Tak Ada Jemaah Haji Terpapar Covid-19
"Ada perasaan bingung campur bahagia. Saya berhaji sendiri karena teman saya dari Guru Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) tidak ada yang lolos," lanjut pria yang tinggal di Riyadh ini.
*Jalani Protokol Kesehatan Ketat*
Setelah dinyatakan lolos, Wahyu dimasukkan dalam grup whatapps untuk diarahkan menjalani tes kesehatan.
"Kami diminta mengikuti tes kesehatan, seperti tes swab. Saya dipasangkan gelang ini untuk mendeteksi kegiatan sehari-hari calon jemaah," ujar Wahyu.
Dirinya pun diharuskan menjalani karantina selama dua minggu.
“Jadi (saya) 2 minggu di rumah, tidak keluar-keluar,” kata Wahyu.
Wahyu menuturkan, ia merupakan satu-satunya orang Indonesia dari Riyadh yang dapat berhaji tahun ini.