TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis pertumbuhan ekonomi di kuartal ke tiga ini akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal ke II kemarin.
Untuk diketahui pertumbuhan ekonomi kuartal ke dua Indonesia minus 5,32 persen.
"Kita tahu kuartal pertama 2020 kita masih tumbuh 2,97. Negara lain sudah banyak yang negatif kita masih tumbuh positif 2,97. Tapi di kuartal kedua kita sudah masuk minus. Dari 2,97 positif langsung minus 5,32. ini hati-hati, tadi di Jawa Barat juga di kuartal kedua sudah berada pada posisi minus 5,9. hati-hati tapi saya optimis di kuartal ketiga kita akan lebih baik dari yang kuartal kedua," kata Presiden di Markas Kodam III, Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa, (11/9/2020).
Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ke tiga membaik, menurut Presiden dibutuhkan kerja keras.
Baca: Presiden: Satu-dua Minggu Ini Bantuan Subsidi Upah akan Keluar
Oleh karena itu ia meminta kepada gubernur, bupati, dan walikota agar segera merealisasikan belanja APBD.
"Secara nasional saya masih lihat anggaran-anggaran itu masih di bank, APBD masih 170 triliun di bank. artinya penggunaannya memerlukan kecepatan terutama di kuartal ketiga ini," katanya.
Presiden meminta penyerapan anggaran dioptimalkan di bulan Agusutus dan September mendatang. Agar, Indonesia terhindar dari resesi ekonomi dan keterpurukan ekonomi yang lebih dalam seperti yang terjadi di Italia yang minus 17,3 persen, Jerman minus 11,7 persen, Perancis minus 19, dan AS minus 9,5 persen.
"Sekali lagi realisasi anggaran ini agar disegerakan terutama dalam kuartal ketiga. Sekali lagi Juli, Agustus, September ini sangat menentukan. Begitu kita belanjakan sesegera mungkin, kemungkinan kita bisa kembali lagi ke positif itu ada peluang," pungkasnya.