Kalau saya ikut Anda akan bilang pencitraan. Kalau saya tidak ikut dibilang takut. Kita proporsional saja. Kalaulah kemudian di republik ini membutuhkan itu, ya ayo kita kerjakan.
Saya belum tahu apa reaksinya setelah mendapat sample vaksin. Coba diedukasi. Kalau dokter mengatakan, "Tidak kok Pak ini tidak ada reaksi apa-apa," ya sudah perintahkan saja semua pejabat publik untuk jadi relawan.
Namun kalau ternyata ada kemungkinan reaksinya semisal nggreges-greges, panas dingin, atau demam, nanti siapa yang mau kerja.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan kedua 2020, pertumbuhan ekonomi minus 5 persen, sehingga ada yang bilang kita memasuki masa resesi. Bagaimana kondisi di wilayah Anda?
Buat saya ini serius. Pak Presiden dulu mengumpulkan para gubernur, meminta agar di triwulan ketiga ini paling tidak tidak negative. Kami yang di daerah diminta melakukan kreasi, inovasi, meningkatkan belanja, dan lain sebagainya.
Baca: Trio Macan Dimarahi Ganjar Pranowo di Markas Tribun: Pakai Dulu Maskernya
Sebagai kepala daerah apa yang Anda lakukan untuk menggerakkan roda ekonomi?
Gelontorkan uang untuk masyarakat lewat APBD. Saya buat riset kecil di tim saya, kira-kira UKM butuh apa? Ternyata mereka butuh ketrampilan, pengetahuan, modal, dan pendampingan.
Dari pendampingan itu kami beri mereka stimulus. Saya masih menahan duit bantuan untuk kabupaten, kota, dan desa.
Saya izin kepada bupati/wali kota, dan teman-teman kades, untuk menahan uang itu (Rp 2,2 triliun). Mereka mengeluh berat. Saya jawab, kalau Anda kerjakan ini juga berat, karena situasi Covid-19 ini.
Kami belanja di dua tempat yaitu warung rakyat dan bumdes. PT Pos kami gandeng untuk mendistribusikan sehingga tidak terjadi kerumunan.
Warung rakyat kami beli berasnya, kecapnya, telurnya, sebagian di bumdes. Kami mendorong agar beras petani dibeli. Yang penting duit ke luar semua.
Awalnya banyak yang ngeluh konsep seperti ini rumit. Saya jawab hari ini semuanya harus rumit. Masalahnya rumit masa diselesaikan biasa-biasa, harus rumit.
Saya kemudian iseng, ini sudah masuk minggu ke-lima, yaitu setiap hari Minggu kalau punya produk masukkan saja ke story IG (Instagram) saya. Hastag #Lapak Ganjar, ikut bantu jualan produk UKM.
Saya juga buat kaus tulisannya: Bersama Lawan Corona, Nyedak Keplak (Mendekat Pukul). Ora Salaman Tetap Seduluran (Tidak Bersalaman Tetap Bersaudara). Kita buat semuanya, untuk kampanye sambil saya jualan.