Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 73 persen masyarakat percaya terhadap sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu membawa Indonesia ke luar dari krisis ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.
"Mayoritas warga, 73 persen, sangat atau cukup percaya Presiden Jokowi mampu membawa Indonesia ke luar dari krisis ekonomi akibat wabah Covid-19," kata pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani dalam Rilis Survei dan Refleksi Kemerdekaan: Kondisi Demokrasi Indonesia di Masa Covid-19, yang disiarkan langsung melalui Channel Youtube SMRC TV, Minggu (23/8/2020).
Berdasarkan data SMRC, masyarakat sangat percaya sebanyak 8 persen dan 65 persen cukup percaya kepada kemampuan Presiden Jokowi dalam membawa Indonesia ke luar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca: Survei SMRC: 65 Persen Warga Puas Terhadap Pemerintah Pusat Tangani Covid-19
Sementara 21 persen merasa kurang percaya dan 2 persen tidak puas sama sekali.
Sisanya tidak tahu atau tidak menjawab 4 persen.
Tingkat kepercayaan publik itu juga sejalan dengan mayoritas warga merasa puas terhadap kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam masa pandemi Covid-19.
Tercatat sekitar 67 persen merasa puas terhadap kerja Jokowi.
"Tentang kepuasan terhadap kerja presiden itu sekitar 67 persen yang mengatakan puas," ujar Saiful Mujani.
Berdasarkan data SMRC, sangat puas sebanyak 7,4 persen dan 60 persen cukup puas pada kinerja Jokowi.
Sementara 27,4 persen merasa kurang puas dan 3,1 persen tidak puas sama sekali. Tidak tahu atau tidak menjawab 2 persen.
"Trennya relatif stabil dari sebelum dan sesudah Covid-19, kepuasan terhadap kinerja presiden berada di atas 60 persen atau rata-rata 70 persen," jelasnya.
Demikian pula survei SMRC menunjukkan mayoritas warga merasa puas terhadap pemerintah pusat menangani pandemi Covid-19.
Baca: Survei Indikator Politik Indonesia: Pemerintah Belum Mampu Kendalikan Covid-19
Saiful Mujani memaparkan mayoritas warga, sekitar 65 persen merasa puas terhadap pemerintah pusat dalam menangani Covid-19.