News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Galon Sekali Pakai Bernilai Tinggi di Industri Daur Ulang

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menggunakan perahu yang sudah penuh dengan sampah botol plastik berhenti sesaat untuk menunggu jaring yang ditebarnya membuahkan tangkapan hasil ikan di aliran Sungai Citarum sekitar Jembatan BBS, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Senin (03/08/2020). Meskipun aliran Sungai Citarum sudah dilakukan pembersihan dengan program Citarum Harum, warga masih melakukan pememburuan sampah plastik hasil buangan warga dari daerah timur. Jika keberunungan berpihak pada mereka, satu hari akan diperoleh sekitar 50 kilogram sampah botol plastik yang dapat dijual kepada pengepul. (Tribun Jabar/Zephi)

Hal ini berdampak pada harga limbah produk berbasis PET yang relatif tinggi, sehingga wajar bila limbah plastik ini banyak disukai para pelaku daur ulang, baik dari pemulung maupun industri daur ulang.

"Daur ulang limbah plastik merupakan solusi efektif dan berdaya guna terhadap masalah tumpukan limbah plastik yang menjadi masalah lingkungan di Indonesia. Solusi ini juga memberikan banyak dampak positif bagi sektor lain, seperti penyerapan tenaga kerja dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat, yang berbasis pada prinsip ekonomi sirkular," kata Chalid.

Bernilai Ekonomi Tinggi

Kegiatan daur ulang limbah plastik sebagai salah satu penggerak kegiatan ekonomi berbasis sirkular juga dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim.

Menurut Christine, dengan bahan yang mudah didaur ulang akan mampu menjaga perputaran kemasan plastik.

Selain itu, di banyak negara maju, siklus ekonomi daur ulang limbah plastik sudah dianggap sebagai salah satu solusi pengelolaan limbah yang cukup efektif.

"Galon plastik PET mudah sekali didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penggunaan bahan ini sejalan dengan visi KLHK mengenai peta penanganan sampah melalui pendaurulangan dan pemanfaatan kembali dengan prinsip sirkulasi ekonomi," katanya.

Model ekonomi sirkulasi, menurutnya, bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk dimanfaatkan kembali.

Juga sebagai alternatif bahan baku atau didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau menjadi produk baru yang laku jual.

Christine menyebutkan, dari total plastik daur ulang oleh anggotanya, sebanyak 70 persen diekspor.
“Selain harga lebih kompetitif, apresiasi pasar di luar negeri juga lebih besar ketimbang market domestik. Barang-barang produk daur ulang kami diekspor ke Eropa dengan harga yang lebih mahal 50 persen. Kalau domestik hanya 800 dolar AS diekspor bisa 1.200 dolar AS per metrik ton," katanya.

Jadi secara tidak langsung, keberadaan galon sekali pakai ikut memberikan kontribusi terhadap pergerakan ekonomi khususnya yang berkaitan dengan industri daur ulang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini