Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengungkap pemerintah masih memiliki utang kepada pihaknya sebesar Rp38 triliun.
Zulkifli mengatakan utang pemerintah sebenarnya Rp45 triliun, namun pembayaran sebesar Rp 7 triliun sudah diterima beberapa waktu lalu.
"Dari Rp45 triliun utang pemerintah kepada kami PLN, Rp7 triliun sudah dibayar," ujar Zulkifli, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Ia berharap sisa utang itu akan dibayarkan oleh pemerintah di akhir bulan Agustus atau awal September 2020.
"Yang Rp 38 triliun mudah-mudahan di akhir Agustus ini, di awal September akan dibayar oleh pemerintah," imbuhnya.
Baca: Dirut PLN Sebut Konsumsi Listrik Masyarakat Menurun Selama Pandemi
Baca: Polisi Tangkap Maling Lima Handphone di Kantor PLN Bandar Agung Lampung
Mendengar hal itu, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Sartono Hutomo kembali menanyakan berapa utang yang sudah dibayar pemerintah.
"Berapa yang sudah dicicil pak?" tanya Sartono.
"Yang sudah dibayar Rp7 triliun," jawab Zulkifli kepada Sartono.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian pun angkat bicara soal utang pemerintah kepada PLN.
Ramson menyebut utang tersebut sebenarnya sudah dibahas sejak dirinya masih berada di Komisi XI DPR RI.
Namun ternyata hingga saat ini utang itu belum lunas dibayarkan.
Politikus Gerindra itu kemudian menyampaikan rasa simpatinya kepada perusahaan listrik pelat merah tersebut.
"Pak Dirut jadi sampai hari ini Rp7 triliun? (padahal) Waktu saya Komisi XI sebelum pindah ke sini, kita sudah bahas itu mau direalisasikan Rp 45 triliun yang posnya disebut kompensasi pendapatan. Jadi sampai 1,5 persidangan di sini belum ya?" tanya Ramson.
"Belum bapak," jawab Zulkifli kembali.
"Kasihan juga PLN ini," kata Ramson menanggapi Zulkifli.