"Suatu aturan akan berjalan efektif, jika pemerintah memberikan contoh dalam mengimplementasikannya. Kan sangat tidak adil jika aturan itu hanya buat masyarakat," katanya.
Baca: Jaksa Agung: Semua Pelayanan Masyarakat kepada Pencari Keadilan Tetap Terlayani
4. Sekjen MUI: Kita Prihatinkan dan Sesalkan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai sikap teladan harus dimiliki para pejabat.
Sebab merekalah pihak yang digugu dan ditiru sikapnya oleh masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan menyikapi viralnya foto para menteri yang tak mengindahkan protokol kesehatan berpose tanpa masker dan jaga jarak.
Foto tersebut diketahui diambil saat Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Bali pada 21-22 Agustus 2020.
"Bukannya kita tidak setuju dengan hal tersebut, tapi kehadirannya di tengah-tengah masa Covid-19 yang sudah sangat melelahkan ini tentu jelas-jelas sangat kita prihatinkan dan sesalkan," kata Sekjen MUI Anwar Abbas dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Senin (24/8/2020).
Anwar sendiri mengamini Indonesia masih belum aman dari Covid-19.
Per kemarin, total kasus positif mencapai 151 ribu kasus.
Karena itulah, dirinya menyesalkan gambar tersebut di tengah situasi sekarang.
"Untuk menekan penularannya, jelas harus selalu kita usahakan dengan menghindari kerumunan atau berkumpul-kumpulan."
"Kalau akan tetap melakukannya, maka ketentuan tentang protokol medis berupa memakai masker dan menjaga jarak hendaknya benar-benar kita hormati dan tegakkan," katanya.
Meski dirinya merasa terganggu dengan foto tersebut, Anwar masih belum tahu apakah para menteri tersebut melakukan secara sengaja atau tidak, supaya masyarakat tidak lagi harus takut untuk beraktivitas dan berkumpul dengan pihak lain tanpa harus memakai masker dan menjaga jarak.
"Kalau memang seperti itu, saya terus terang belum tahu argumen dan rasionalitasnya," kata Anwar.
Kata Teten
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki angkat suara atas foto para menteri yang menjadi perbincangan.
Ia menyebut dalam rapat tersebut seluruh menteri dan para pejabat kementerian sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Semua pakai masker, hanya pada saat pengambilan photo saja masker dibuka untuk sementara," kata Teten kepada Kompas.com, Senin (24/8/2020).
Ia menyebut, para menteri membuka masker atas permintaan sejumlah wartawan yang akan mengabadikan momen tersebut.
"Kami juga takut terpapar Covid-19," kata Teten.
Adapun alasan rakor tersebut digelar di Bali adalah untuk menstimulus industri pariwisata di wilayah tersebut yang selama ini terdampak oleh pandemi Covid-19.
"Iya memang untuk menstimulir wisata ke Bali. Bali sudah masuk resesi. Dan ekonomi Bali sangat tergantung dengan pariwisata," katanya.
Di media sosial, viral foto para menteri Kabinet Indonesia Maju yang berfoto bersama tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak.
Dalam foto itu, ada sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Lalu ada juga sejumlah orang lainnya yang merupakan pejabat masing-masing kementerian tersebut.
Mereka berfoto bersama dengan latar tulisan 'Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) 2020'.
Latar belakang foto itu juga menunjukkan bahwa rapat berlangsung di Bali pada tanggal 21-22 Agustus.
Namun, foto para pejabat tersebut menjadi sorotan warganet karena tidak memakai masker dan menjaga jarak.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Vincentius Jyestha, Chaerul Umam, Reza Deni)(Kompas.com/Ihsanuddin)