TRIBUNNEWS.COM - Akun media sosial Instagram @petualanganomboncu akhir-akhir ini ramai dipenuhi komentar warganet.
Pasalnya, satu unggahan akun tersebut disorot oleh akun fanbase pendaki gunung, @pendakilawas.
Unggahan akun @petualanganomboncu yang disorot adalah video mobil jip yang melakukan kegiatan offroad di jalur pendakian Gunung Lawu.
Diketahui kejadian offroad dilakukan di wilayah Lawu Utara di Segorogunung, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Kegiatan offroad tersebut diduga membuka jalur baru di Gunung Lawu.
Akun @pendakilawas mengunggah ulang video jip naik gunung tersebut pada 31 Agustus 2020.
Salah satu slide berisi tangkapan layar unggahan akun @petualanganomboncu yang kini sudah diturunkan.
Baca: KRONOLOGI Rombongan Pendaki Tertangkap Basah Petik Bunga Edelweis di Gunung Butak, Mengaku Tak Tahu
Pemilik akun Instagram @petualanganomboncu, Bondho Teguh, memberikan penjelasannya kepada Tribunnews.com.
Bondho mengungkapkan, akun @petualanganomboncu yang ia kelola adalah akun untuk dokumentasi berbagai kegiatan offroad, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Mengenai kasus tersebut, Bondho menyebut ia tidak terlibat dalam kegiatan offroad di Gunung Lawu.
Ia hanya mengunggah foto dan video yang didapatkannya dari pelaku offroad di Gunung Lawu.
"Itu kegiatan yang dilakukan teman-teman saya, saya posisinya di Jakarta, mereka kirim gambar dan video kemudian saya unggah," ungkap Bondho saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (1/9/2020).
Bondho menyebut, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Yuniar Faisal, pihak akun @pendakilawas.
"Yuniar sudah konfirmasi, sudah chat sama saya untuk minta penjelasan mengenai kegiatan di Gunung Lawu tersebut dan sudah saya jelaskan," ungkapnya.
Permintaan untuk menghapus postingan pun sudah dipenuhi Bondho.
Baca: Viral Video Pendaki Bawa Sound Portable, Pegiat Konservasi Ingatkan Apa Esensi Mendaki Gunung
Setelah unggahan tersebut menuai respons kontra dari para pendaki, ia pun telah meminta keterangan lebih lengkap dari pelaku kegiatan.
Bondho menjelaskan, kegiatan tersebut adalah kegiatan survei lokasi rencana track wisata adventure.
Ia menyebut, kegiatan tersebut sudah mendapat izin dari otoritas setempat seperti pihak kepala desa.
"Surat izin sudah dikeluarkan untuk RPH (Resort Pemangkuan Hutan) Nglerak, sudah ada pemberitahuan akan ada kegiatan tersebut," ungkapnya.
Bondho juga menyebut kegiatan offroad tersebut juga sudah diawasi oleh pihak Perhutani.
"Itu bukan kegiatan ekspedisi yang sampai 7 hari, itu hanya survei jalur mobil yang pernah dibuka oleh Presiden Soeharto saat reboisasi di Lawu Utara," ucapnya.
Baca: Meninggal di Gunung Lawu, Pendaki Asal Wonogiri Disebut Miliki Riwayat Jantung Lemah
Dari sejumlah foto yang diterimanya, Bondho menyebut jalur yang digunakan offroad merupakan jalur yang lebih lebar.
"Dari pengalaman dokumentasi offroad, saya memahami mana tanah yang sudah dibuka mana yang tidak."
"Offroader pun sudah memahami kalau offroad tidak boleh membuka jalur, ini yang tidak dipahami oleh banyak orang," jelasnya.
Bondho menegaskan sudah ada koordinasi dengan sejumlah pihak mengenai kegiatan tersebut.
"Namun, efek dari kegiatan itu yang menjadi masalah," ujarnya.
Baca: Hari Pertama Sejak Pandemi Gunung Bromo Dibuka, Jumlah Wisatawan Landai
Bondho mengungkapkan ia dikirimi sejumlah foto yang memperlihatkan pohon tumbang akibat kegiatan offroad tersebut.
Terdapat pohon yang memang sudah tidak produktif, namun ada juga pohon produktif yang ditebang.
Akan tetapi, Bondho menyebut sudah ada wujud pertanggungjawaban yang dilakukan oleh offroader.
"Temen-temen sudah mengirim bibit pohon, yang nanem Perhutani," ujarnya.
Namun Bondho menyebut lagi-lagi masih dipermasalahkan karena bukan offroader yang menanam.
Bondho menilai tidak ada permasalahan terkait kasus tersebut.
Sebagai pengunggah, Bondho hingga saat ini tidak dihubungi oleh pihak-pihak terkait.
"Tapi sampai sekarang tidak ada yang menghubungi saya, baik dari Perhutani maupun yang lain," ujarnya.
Offroad di Gunung Lawu akan Dilarang
Sementara itu Asper BKPH Lawu Utara KPH Solo, Widodo, memberikan tanggapan atas kasus offroad di Gunung Lawu.
Terkait kerusakan yang diakibatkan adanya aktivitas offroad, sudah dilakukan tindakan tegas.
"Sudah ditindak tegas supaya menanam kembali jalur yang sudah dilalui," ucapnya dikutip dari Tribun Jateng.
Baca: Jalur Pendakian Baru Gunung Lawu via Tambak Segera Diresmikan, Ada Lima Pos Pendakian
Widodo menyebut setelah kejadian itu, petugas Perhutani telah memasang palang atau pembatas di kawasan yang digunakan untuk jalur offroad jip.
Nantinya pihak Perhutani juga akan memasang MMT berisi imbauan larangan.
Selain itu Widodo juga tidak memungkiri dengan keterbatasan personel dan luasan hutan, menjadi kendala pengawasan.
Perhutani juga menggandeng masyarakat sekitar serta relawan untuk bersama-sama mengawasi dan menjaga kelestarian hutan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Tribunjateng.com/Agus Iswadi)