TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bersama jajaran TNI Angkatan Darat berkunjung ke Semarang Jawa Tengah.
Mereka pun bertemu serta berbincang bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait dengan penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sejauh ini kondisi kesehatan warga Jawa Tengah paling besar menimbulkan kematian di tengah Pandemi Covid-19 adalah darah tinggi dan penyakit gula.
Maka dari itu pihaknya menyampaikan mengeluarkan kebijakan, satu di antaranya Work From Home (WFH) bagi pegawai Pemerintah Daerah yang memliki kondisi kesehatan tersebut.
Juga Pemprov Jateng juga mengumpulkan dan mendata masyarakat yang memiliki penyakit - penyakit bawaan
"Nah masyarakat yang memiliki penyakit bawaan dan saat sekarang dia sakit, masyarakat tersebut menjadi prioritas, kemudian mereka akan dimasukkan ke karantina," katanya dilansir Tribunnews.com dari YouTube TNI AD, Senin (7/9/2020).
Disamping kesehatan, Ganjar Pranowo juga terus memperkuat perekonomian masyarakat.
Baca: KSAD Andika Perkasa Minta 30 Calon Taruna Akmil yang Positif Covid-19 Tetap Bisa Ikut Seleksi
Baca: Ganjar Perintahkan ASN Jateng Borong Sayur Mayur dari Petani
"Gerakan saya beli produk teman, belanja di warung tetangga," imbuhnya.
Ganjar mengatakan apabila kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi sendiri maka akan baik bagi perekonomian daerah.
Menanggapi hal tersebut KSAD Andika Perkasa mengatakan banyak yang Ia pelajari dari pertemuan tersebut.
"Penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi memang bukan hal mudah, namun jika dikerjakan secara bersama-sama akan mudah untuk menemukan jalan keluarnya," ungkapnya.
KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebut TNI AD Miliki Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Dapat Digabungkan
Menteri BUMN, Erick Thohir, serta Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa, kini saling bersinergi menjalankan amanah dalam Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Mereka telah mendapat tugas baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Erick Thohir sebagai ketua, sedangkan Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Wakil Ketua.
"Penanganan Covid-19 ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan antara kesehatan dan ekonomi karena itu saya dengan segala kerendahan hati saya berharap mendapat dukungan dari TNI," kata Erick Thohir dilansir Tribunnews.com dari YouTube TNI AD, Jumat (14/8/2020).
Dirinya mengatakan, sinergi tersebut perlu digalakkan terutama untuk memastikan penerapan protokol kesehatan masyakat di tengah Pandemi Covid-19 terus berjalan lancar.
"Setidaknya hal tersebut harus dipastikan di 83.000 kelurahan dan desa di Indonesia," ungkapnya lagi.
Sementara itu, Menteri BUMN juga mengatakan soal vaksin covid-19.
Dirinya mengatakan, pemerintah siap memproduksi 250 juta vaksin Covid-19.
"Kami juga berharap TNI AD dapat membantu memproduksi vaksin covid-19 dan memberikan imunisasi di awal tahun depan," katanya.
Terlebih kata Erick, TNI juga memiliki vaksin tersebut.
Baca: Ketua MPR Ingatkan Dampak Ekonomi Akibat Virus Corona
“Bapak Kasad menyampaikan TNI AD juga punya vaksin sehingga nanti dapat digabungkan, karena jumlah vaksin yang dibutuhkan akan lebih dari 250 juta, karena penduduk kita 267 juta. Kalau satu orang divaksin lebih dari satu kali, berarti jumlahnya lebih dari 250 juta,” jelas Erick.
Harapnya lagi, TNI harus menjadi yang terdepan memastikan hal tersebut dan bekerjasama dengan Menteri Kesehatan, Mendiknas dan PMI untuk imunisasi vaksin dapat berjalan lancar.
Hal itu setidaknya selama satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun.
Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan tanggapannya.
Selama ini, TNI AD telah berusaha untuk menyeimbangkan antara kebutuhan untuk pemutusan penularan covid-19, termasuk menggerakkan perekonomian rakyat.
"Saya bersama Ketua Komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional akan bersinergi dengan jajaran komite lainnya untuk merealisasikan program dan langkah yang ditempuh dalam menghadapi pandemi ini ," katanya.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Erick, tim pelaksana tidak akan sukses tanpa dukungan TNI-Polri.
Maka dari itu, ia mengunjungi Mabes Polri untuk memastikan sinergitas.
Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, penanganan Covid-19 juga tidak akan sukses apabila masyarakat tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.
Maka dari itu, sosialisasi protokol kesehatan oleh aparat keamanan dinilai penting.
Kegiatan tersebut akan difokuskan di 83.000 kelurahan dan desa.
“Karena itulah peningkatan kedisiplinan, peningkatan sosialisasi yang akan dilakukan oleh TNI-Polri menjadi hal yang sangat signifikan dan sangat penting, dalam arti supaya masyarakat bisa membantu daripada sukses penanganan Covid-19 ini,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Devina Halim)