Di depan pengiring jenazah, dua anggota TNI membawa foto almarhum Jakob Oetama dan salib berhias bunga.
Kemudian dengan diiringi pukulan snare drum, peti jenazah Jakob Oetama dibawa menuju mobil jenazah. Pihak keluarga beriringan mengikuti di belakang peti jenazah.
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam proses pemakaman tokoh pers senior sekaligus pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.
Bermasker putih dan berseragam resmi kenegaraan, Kalla memberikan penghormatan terakhir untuk kawan baiknya itu. Dia lalu menguruk tanah secara simbolis ke peti mati Jakob, kemudian disusul pihak keluarga.
Selesai pemakaman, JK menabur bunga di atas tanah tempat Jakob beristirahat untuk selamanya.
"Semua tahu bahwa beliau ini adalah tokoh media yang hebat, yang menjadikan media ini pemersatu dan juga meluruskan sesuatu dengan sopan, dan juga seorang entrepreuner, budayawan, yang berhasil mempekerjakan puluhan ribu orang," kata JK.
JK memahami bahwa semua pihak merasa kehilangan akan tokoh bangsa yang mempunyai modal yang besar untuk persatuan bangsa.
Baca: Sosok Jakob Oetama Diungkap Pastor Ini, Kekayaan Bukan Target, Gelisah Jika Karyawan Belum Sejahtera
"Sikapnya kepada bangsa ini walaupun mengoreksi, tapi dengan sopan dengan cara yang mencari solusi tidak hantam, melainkan mencari solusi," katanya.
JK menceritakan bagaimana kedekatan antara dirinya dan Jakob. Ketika diundang diskusi, Jakob selalu mengajak dirinya.
"Seperti diskusi ekonomi kewilayahan, pasti saya diundangnya langsung dan kita selalu teratur berdiskusi, di rumah atau di tempat lain," ujarnya.
Kalla berpesan agar insan pers yang lebih muda mempelajari dan mengikuti jejak Jakob, walaupun mengoreksi ataupun meluruskan, tetap dengan cara yang sopan.
"Dia tidak melihatnya dari sisi yang negatif, tapi melihat bagaimana hal-hal yang sulit tetap kita mengarah pada kemajuan," ujarnya.
Penggemar Soto dan Peyek
Jakob Oetama merupakan penggemar kuliner khas Indonesia. Ia sangat menyukai Soto dan Peyek Kacang.