News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KRKP Minta Klaster Pangan BUMN Bersinergi Tingkatkan Produksi Pertanian

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sawah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BUMN Klaster Pangan mengupayakan peningkatan hasil pertanian melalui program Food Estate di Kecamatan Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat di atas lahan seluas 1.000 Hektar (Ha) milik BUMN PT Sang Hyang Seri (Persero) yang saat ini tengah berjalan.

Program tersebut bertujuan membangun suatu model budidaya pangan khususnya tanaman padi melalui konsep Corporate Farming yang efektif.

Baca: Jokowi: Food Estate untuk Memperkuat Cadangan Pangan Nasional

Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah menyatakan, di saat situasi seperti ini sentuhan BUMN dalam pengelolaan pangan sangat dibutuhkan, apa lagi melibatkan petani dalam pengerjaanya, maka peran klaster pangan BUMN harus dioptimalkan.

“Sang Hyang Seri memang ada kerjasama dengan petani juga tapi memang saya kira peran-peran BUMN Pangan dengan situasi yang sekarang itu diperlukan,” kata Said saat dikonfrimasi Tribunnews, Jumat (11/9/2020).

Baca: Jubir Menhan Jelaskan Bedanya Food Estate di Kalteng dengan Program Cetak Sawah

Said menilai, konsep Corporate Farming yang diterapkan klaster pangan BUMN harus memastikan kemitraan dengan petani memiliki hubungan yang setara dan menguntungkan bagi petani.

Pasalnya, selama ini model-model korporasi pangan atau estate pangan belum ada yang sepenuhnya berhasil.

“Saya pikir memang kalau toh kerja sama dengan petani memang perlu memastikan kerjasamanya cukup menguntungkan petani dalam arti tidak menempatkan petani sebagai subjek dari food estate itu sendiri, jadi harus setara hubungan itu,” jelasnya.

Program ini dilaksanakan secara terintegrasi dari hulu (upstream) hingga hilir (downstream).

Produksi padi/gabah yang dihasilkan nantinya akan diolah dipenggilingan, baik penggilingan milik BUMN maupun bermitra dengan penggilingan setempat dalam rangka memberdayakan UMKM dan Koperasi Tani.

Di sektor hulu BUMN Klaster Pangan akan menggandeng Kelompok Tani, Koperasi Tani, dan BUMDES. Sementara di sektor tengah (manufacturing/produksi), BUMN Klaster Pangan dapat memanfaatkan infrastruktur internal dan juga bekerjasama dengan para penggilingan milik Kelompok Kania tau BUMDES.

Adapun di sektor hilir, BUMN klaster pangan dapat berperan sebagai offtaker dan pasar bagi produksi sendiri dan produksi para petani dan produsen padi, gabah, serta beras.

Menurut Said, program itu menarik, namun posisi petani ia berharap jangan sampai dianaktirikan atau disub ordinasikan, yang berakibat akan merugikan bagi petani.

Ia juga menyebut, model estate malah cenderung dijadikan proyek 'Bancakan' untuk kepentingan dan keuntungan pihak tertentu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini