News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Pasukan Rajawali Bentukan BIN, Ini Kata Pengamat Intelijen

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti terorisme dan intelijen dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib, menjadi pembicara pada diskusi terkait Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), di kantor redaksi Tribun, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015). TRIBUNNEWS/HERUDIN

Komisi I DPR: Mahasiswa STIN Memang Perlu Diajarkan Mengoperasikan Senjata

Komisi I DPR menilai tidak ada yang perlu dipersoalkan mahasiswa Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dilatih menggunakan senjata api, seperti dilakukan pasukan khusus Rajawali.

Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengatakan, Komisi I yang bermitra dengan BIN sering berkunjung ke STIN dan selalu ditampilkan atraksi dari mahasiswanya dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai intelijen.

Baca: Fakta Baru Soal Video Viral Tim Rajawali Kejar Pelaku Curas di Jakarta Timur, Ternyata Ada 15 Motor

Baca: Aksi Kejar-kejaran dengan Jambret di Jaktim Viral, Tim Rajawali Diberikan Penghargaan

Atraksi tersebut, kata Syaifullah, dilakukan secara tangan kosong maupun dengan persenjataan, dengan tujuan setelah lulus dan bekerja sebagai intelijen, dapat melindungi dirinya serta melumpuhkan kekuatan lawan.

"Tidak mungkin dalam melaksanakan tugas, seorang intelijen tanpa dibekali persenjataan yang cukup, apalagi yang dihadapi adalah musuh negara, termasuk menghadapi terorisme," papar Syaifullah saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Minggu (13/9/2020).

"Jadi tidak perlu dipermasalahkan, itu latihan kok, seorang intelijen kan harus menguasai. Mereka kan nanti mengemban tugas khusus, dia harus dipersenjatai diri dengan senjata api," sambung Syaifullah.

Menurut Syafullah, pelatihan menggunakan senjata, tidak hanya dilakukan siswa STIN saja, tetapi sekolah Taruna dan anggota Perbakin juga sudah diajarkan cara menggunakan persenjataan.

Oleh sebab itu, kata Syaifullah, kurang tepat jika ada yg berpandangan STIN tidak boleh latihan menggunakan senjata, termasuk senjata api.

"Istilah Rajawali hanya salah satu sandi yang menunjukkan nama elit tertentu dan sandi-sandi dalam dunia intelijen mesti wajib dihafalnya. Jika dia lupa kata-kata sandi tertentu, dia bisa tewas terbunuh," ujar politikus PPP itu.

Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) memperagakan atraksi militer pasukan khusus Rajawali yang dilengkapi senjata laras panjang di hadapan sejumlah pejabat negara dalam kegiatan Inaugurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Plaza STIN, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini