TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar mendukung langkah pemerintah untuk merealisasikan program lumbung ikan nasional (LIN) di Maluku.
Hal itu sebagai solusi ketahanan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Mantan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu mengatakan, program LIN yang canangkan KKP sejalan dengan ide ruralisasi (pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan dan sektor agro lainnya) yang selama ini digaungkan.
Menurutnya, ide itu cukup menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"BUMN pangan harus memperhatikan sektor ruralisasi karena tahan banting dan survive di tengah pandami dan menjanjian bisnis juga dipasca pandemi," kata Marwan, kepada wartawan, Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Baca: Marwan Jafar Minta Vaksin Covid-19 Gratis untuk Masyarakat Kurang Mampu
Hal itu menanggapi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk merealisasikan program LIN di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
Program ini juga dikuatkan dengan persetujuan DPR atas usulan tambahan pagu alokasi anggaran tahun 2021 KKP sebesar Rp3,4 triliun rupiah.
Dana ini akan digunakan untuk LIN sebesar Rp3,2 triliun dan sisanya untuk sarana-prasana program desa wisata bahari (Dewi Bahari) serta pengangkatan barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di 100 kawasan.
Kata Marwan, program LIN tersebut sejalan dengan usulan yang disampaikan beberapa waktu lalu, agar pemerintah memperhatikan ruralisasi khususnya pemberdayaan ternak ikan di kawasan Indonesia Timur.
"Saya waktu itu secara eksplisit memang membuat video, hasil ikan kita di Indonesia Timur, jadi kita tidak usah impor ikan, ngapain impor sementara potensi kita luar biasa, sementara ikan di Indonesia Timur sangat banyak," kata Marwan.
Menurutnya, sektor ruralisasi tidak begitu terdampak pandemi Covid-19. Sehingga, pemerintah perlu mengarahkan investasi pada sektor tersebut.
"Karena ternak itu tidak terdampak Covid, disamping juga masyarakat di bawah tidak berpengaruh. Oleh karena itu maka harus menjadi prioritas utama," kata Marwan.
Sebelumnya, Marwan mengajak seluruh warga negara untuk kembali bercocok tanam, beternak, dan melaut kembali. Mengingat, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia yang begitu melimpah.
Menurutnya, dengan memperkuat sektor ruralisasi akan memperkuat daya ekonomi Indonesia.
"Kekayaan yang besar itu harus kita manfaatkan demi bangsa dan negara kita. Kekayaan itu bisa kita maksimalkan demi kemajuan dan manfaat yang besar untuk masyarakat kita, mari kita kembali berkebun lagi, mari kita bertani lagi, mari kita melaut lagi, ikan-ikan kita yang berada di Indonesia Timur luar biasa banyak, berbagaimacam ikan kita punya," kata Marwan, beberapa waktu lalu.
Diketahui, Komisi IV DPR mendukung KKP untuk merealisasikan program lumbung ikan nasional (LIN) di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
Bentuk dukungan ini tertuang dalam kesimpulan rapat kerja antara Komisi IV dengan KKP, Selasa, (15/9).
Tak hanya itu, parlemen juga menyetujui usulan tambahan pagu alokasi anggaran tahun 2021 KKP sebesar Rp3,4 triliun rupiah.
Dana ini akan digunakan untuk LIN sebesar Rp3,2 triliun dan sisanya untuk sarana-prasana program desa wisata bahari (Dewi Bahari) serta pengangkatan barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di 100 kawasan.
"Berdasarkan surat Menteri Kelautan dan Perikanan nomor B451/MEN/KP/VIII/2020 tanggal 25 Agustus 2020 sebesar Rp3.286.000.000.000,- yang peruntukannya antara lain untuk merealisasi Maluku dan Maluku Utara sebagai Lumbung Ikan Nasional," kata Ketua Komisi IV, Sudin saat membacakan kesimpulan rapat di gedung DPR, Jakarta.