TRIBUNNEWS.COM - KPU telah menetapkan dua pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pilkada Solo 2020.
Keduanya adalah Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang akan melawan pasangan Bagyo Wahyono-FX Suparjo.
Bila Gibran-Teguh diusung oleh sejumlah partai, Bagyo-Suparjo (BaJo) maju dari jalur perseorangan.
Sama seperti calon kepala daerah lainnya, Bagyo Wahyono wajib melaporkan harta kekayaan mereka kepada KPK.
Baca: Mengintip Harta Kekayaan Anak-Menantu Jokowi, Gibran dan Bobby, Siapa yang Paling Kaya?
Baca: Jadi Calon Wali Kota Solo, Gibran Laporkan Harta Kekayaan Rp 21,1 Miliar dan Utang Rp 895 Juta
Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunggah KPK, Bagyo yang berprofesi sebagai seorang penjahit baju memiliki kekayaan senilai Rp 1.987.550.304.
Jumlah ini tentu sangat jauh di bawah Gibran yang memiliki kekayaan Rp 21.152.810.130.
Dikutip dari elhkpn.kpk.go.id, Bagyo hanya memiliki satu bidang tanah dan bangunan di Surakarta yang nilainya mencapai Rp Rp 1,7 miliar.
Bagyo juga memiliki dua unit mobil dan dua unit motor yang nilainya mencapai Rp 280 juta.
Aset lain yang dimiliki Bagyo adalah kas dan setara kas sebesar Rp 7.550.304.
Warga RT 1 RW 6, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo itu tidak memiliki aset lainnya.
Berikut daftar harta kekayaan Bagyo Wahyono dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.700.000.000
1. Tanah Seluas 215 m2 di KOTA SURAKARTA, HASIL SENDIRI Rp 1.700.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 280.000.000
1. MOBIL, DAIHATSU XENIA Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp 75.000.000
2. MOBIL, HONDA CR-V RM3 2WD 2.4 A/T Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 175.000.000
3. MOTOR, YAMAHA BJ8 W A/T Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 12.000.000
4. MOTOR, YAMAHA 2DP-R A/T Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 18.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp ----
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 7.550.304
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 1.987.550.304
HUTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 1.987.550.304
Selain Bagyo Wahyono, sang calon wakil wali kota, FX Suparjo juga ikut melaporkan harta kekayaannya.
Tercatat, FX Suparjo memiliki harta kekayaan sebesar Rp 1.090.475.781.
Artinya, bila dijumlahkan dengan harta kekayaan Bagyo Wahyono, jumlah harta mereka masih sangat jauh dibanding Gibran.
FX Suparjo tercatat memunyai dua bidang tanah dan bangunan yang ada di Surakarta serta Sleman yang nilainya mencapai Rp 1.035.000.000.
Ia masih memiliki tujuh unit motor yang nilainya Rp 52 juta.
Aset lain yang dimiliki FX Suparjo adalah kas dan setara kas sebesar Rp 7.475.781.
Sayangnya, FX Suparjo memiliki utang sebesar Rp 4 juta sehingga mengurangi jumlah harta kekayaannya.
Berikut daftar harta kekayaan FX Suparjo dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.035.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 145 m2/70 m2 di KOTA SURAKARTA, HASIL SENDIRI Rp 435.000.000
2. Tanah Seluas 628 m2 di SLEMAN, WARISAN Rp 600.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 52.000.000
1. MOTOR, YAMAHA 5D9 VEGA ZR Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp 8.000.000
2. MOTOR, YAMAHA 497 VEGA REVO SPM Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp 7.000.000
3. MOTOR, YAMAHA 4D7 VEGA 12 Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp 6.000.000
4. MOTOR, YAMAHA 54P CAST WHEEL A/T Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp 6.000.000
5. MOTOR, HONDA NC1 1BF1D A/T Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 7.000.000
6. MOTOR, YAMAHA BJ8 W A/T Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
7. MOTOR, YAMAHA SE 88 Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp ----
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 7.475.781
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 1.094.475.781
HUTANG Rp 4.000.000
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 1.090.475.781
Profil Bagyo Wahyono dan FX Supardjo
Menjadi rival anak Presiden, siapakah Bagyo Wahyono dan FX Supardjo?
Tidak banyak informasi tentang sosok Bagyo Wahyono dan FX Supardjo.
Namun, keduanya merupakan warga dari kalangan biasa.
Mengutip pemberitaan TribunJateng, Bagyo Wahyono berprofesi sebagai seorang penjahit baju.
Ia merupakan warga RT 01/06, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo.
Baca: Momen Saat Putra Sulung Jokowi dan Sang Menantu Daftar KPU: Bobby Naik Vespa, Gibran Gowes Onthel
Sedangkan FX Supardjo adalah warga RT 01/07 Kampung Karangturi, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan Solo.
Di wilayah setempat, FX Suparjo menjabat sebagai Ketua RW.
Ketua Tim Sukses Bajo, Robert Hananto mengungkap pasangan ini disokong oleh Yayasan Tikus Pithi.
Penelusuran Tribunnews.com, Tikus Pithi merupakan istilah yang melekat dengan Yayasan Surya Nuswantara.
Dikutip dari portal resmi Kabupaten Kuloprogo, Yasayan Surya Nuswatara merupakan badan usaha di bidang ekonomi dan sosial yang didirikan pada 15 Desember 2014 oleh Bpl Tuntas Subagyo di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tikus Pithi Anoto Baris adalah merupakan masyarakat kecil yang menyusun barisan untuk memperjuangkan nasib bangsa.
Kata tikus-tikus pithi anoto baris disebut sudah pernah dipakai atau ada pada zaman Singosari maupun Majapahit.
Sementara di akun Facebooknya, pimpinan Yayasan Surya Nuswantara, Tuntas Subagyo, sempat mengkampanyekan cita-citanya untuk maju sebagai calon Independen dalam Pilpres 2019.
Namun, kita ketahui, cita-cita itu gagal karena tidak ada calon perseorangan dalam Pilpres 2019.
Adapun di akun Facebooknya, Yayasan Surya Nuswantara, terlihat aktivitas-aktivitas yayasan di sejumlah daerah termasuk di Solo pada 2019 lalu.
Getol Usung Calon Perseoangan
Dikutip dari Tribun Jateng, Yayasan Surya Nuswantara banyak mengusung calon independen di Pilkada 2020.
Tidak hanya pasangan Bajo, beberapa kandidat yang diusung Tikus Pithi sempat mendaftar dan menyerahkan berkas pencalonan, namun ditolak lantaran tidak memenuhi syarat.
Komisioner KPU Jateng, Muslim Aisha, menuturkan banyak calon perseorangan yang diusung gerakan Tikus Pithi.
"Hampir semua calon dari jalur perseorangan diusung. Ini mengingatkan dulu pada 2018 saat pemilihan gubernur dimana gerakan ini ingin mengusung calon gubernur dari perseorangan, tapi gagal, nggak lolos," jelasnya saat menyambangi Kantor Tribun Jateng, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, Tikus Pithi bergerak di beberapa kabupaten/kota di Jateng lantaran memiliki jaringan.
Antara lain di Kendal, Demak, Solo, Boyolali, Rembang.
Baca: Gibran Resmi Daftar Pilkada Solo 2020 ke KPU: Kenakan Kemeja Lurik Jawa, Didampingi Selvi Ananda
Sementara, Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jateng, Paulus Widiyanto menuturkan Tikus Pithi memiliki slogan Natha Baris (merapikan baris).
"Mereka ada di beberapa tempat. Kemudian, berproses di pilkada. Terorganisir lumayan rapi. Sehingga ada dukungan," ujarnya.
Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat KPU Jateng, Diana Ariyanti, menambahkan pasangan independen dari Kota Solo yang sudah berstatus diterima yakni Bajo memang unik.
"Mereka berdua merupakan penjahit dan ketua RW, tapi bisa mengumpulkan syarat pencalonan sebanyak itu," jelasnya.
KPU Jateng juga masih bertanya-tanya tujuan gerakan Tikus Pithi yang getol mencalonkan kadernya melalui jalur perseorangan di beberapa daerah.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Daryono) (TribunJateng/mamdukh adi priyanto)