Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berdampak kepada pendapatan pelaku usaha kecil.
Namun, tak hanya pelaku usaja kecil, pelaku usaha sedang dan besar turut terkena dampak akibat virus Corona ini.
Maka, Presiden pun mengajak pelaku usaha kecil tetap semangat dan tidak menyerah dalam menjalankan usahannya. Meski, omzet yang didapat jauh menurun dibanding situasi normal.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan Bantuan Modal Kerja (BMK) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, (29/9/2020).
Baca: Presiden Jokowi Minta Pedagang Berusaha Lebih Keras Lagi di Tengah Pandemi Covid-19
"Oleh sebab itu, jangan mengeluh, jangan menyerah. Semua harus dengan semangat kerja yang tinggi," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, bahwa pemerintah terus berupaya agar pandemi ini cepat berakhir. Serta, kehidupan kembali normal kembali.
Jokowi pun menyebut, diakhir tahun 2020, vaksin akan mulai disuntikan. Sehingga, awal tahun 2021 kondisi bisa membaik dan normal.
Baca: Presiden Jokowi Minta Gubernur Sulawesi Utara Tarik Investor ke Bitung
"Kita harapkan setelah mulai divaksin, suntik vaksin, Insya Allah di tahun ini atau awal tahun depan kondisi akan mulai membaik normal," jelas Jokowi.
Mini lockdown
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
meminta intervensi pengendalian penyebaran Covid-19 berbasis lokal agar terus ditingkatkan.
Oleh karena itu Presiden meminta agar arahan tersebut diteruskan kepada pemerintah di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/9/2020).
"Yang berkaitan dengan intervensi berbasis lokal. Ini perlu saya sampaikan sekali lagi, kepada komite bahwa intervensi berbasis lokal ini agar disampaikan kepada provinsi, kabupaten dan kota," kata Jokowi.
Baca: Angka Kesembuhan Covid-19 Capai 73,76 Persen, Jokowi: Sedikit Lebih Rendah dari Dunia
Menurut Presiden, intervensi berbasis lokal atau pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) lebih efektif dalam mengendalikan penularan virus Corona.
Jokowi juga menekankan, bahwa mini-lockdown yang diterapkan berulang dinilai lebih efektif.
"Artinya pembatasan berskala mikro baik itu di tingkat desa, kampung, RW/RW, kantor atau ponpes, saya kita itu lebih efektif. Mini-lockdown yang berulang itu akan lebih efektif," jelas Jokowi.
Kepala Negara juga meminta kepada pemerintah daerah agar tidak menerapkan kebijakan llockdown secara general di wilayahnya.
Pasalnya, Jokowi menilai, lockdown secara general di suatu wilayah dapat menimbulkan kerugian banyak orang.
"Jangan sampai kita generalisir satu kota, kabupaten, apalagi provinsi. Ini akan merugikan banyak orang," jelasnya.