News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Bubarkan Acara KAMI

Acara KAMI Dibubarkan, Politikus Gerindra Minta Polisi Adil

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Habiburokhman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara Deklarasi Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gedung Juang 45 dan Graha Jabalnur, Kota Surabaya pada Senin, (28/9/2020) yang dihadiri Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dibubarkan polisi lantaran didemo massa yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA).

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai bahwa tindakan pihak kepolisian tidak adil menangani penolakan deklarasi KAMI.

Sebab acara dekrasi KAMI dibubarkan sedangkan massa aksi tidak dibubarkan.

Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Idham Azis, Rabu (30/9/2020).

Kepolisian membubarkan Acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim di Graha Jabal Nur, Surabaya yang juga dihadiri Deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo, Senin (28/9/2020). ((ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM))

"Saya lihat mungkin kurang lengkap di videonya itu, orang yang demo diluar tidak dibubarkan," kata Habiburokhman.

Habiburokhman sepakat apabila kegiatan atau acara yang melibatkan massa melanggar protokol Covid-19 dibubarkan.

Baca: Pembubaran Acara KAMI, Polri: Mereka Tidak Memiliki Asesmen dari Satgas Covid-19

Hanya saja, pada kasus deklarasi KAMI dan demo penolakan deklarasi KAMI tidak diberlakukan secara adil.

"Jadi agar menghindari persepsi macam-macam, saya kira kedepan penerapan keadilan itu penting pak (Kapolri)," ucapnya.

Ia mengatakan penolakan deklarasi KAMI di Surabaya itu bersifat politis.

Gedung Juang 45 Surabaya tempat digelarnya acara KAMI Jatim diblokade massa, Senin (28/9/2020). (KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL)

Sebab, baik pihak menggelar deklarasi maupun menolak deklarasi yang terlibat sama-sama ada politisinya.

"Ini politis pak. Orang yang terlibat juga orang-orang politik. Setiap kejadian bisa saja dipersepsikan macam-macam, jadi orang yang menyelenggar Covid-19 siapapun baik yang di dalam maupun di luar itu sama-sama dibubarkan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini