"Bagi saya tidak penting istilah tersebut karena masyarakat bisa menilai sendiri," kata Febri singkat.
Pimpinan KPK Firli Bahuri menanggapi surat pengunduran diri Febri secara formal. Febri menceritakan momen dirinya menghadap pimpinan KPK Firli Bahuri saat memberikan surat pengunduran diri dari KPK.
"Saat surat saya serahkan, Pak Firli kemudian membaca surat tersebut di meja kerjanya. Saya sampaikan ke Pak Firli, nothing personal," ucap Febri.
Firli kemudian menanyakan ihwal rencana Febri hendak ke mana seusai keluar dari KPK.
Febri menjawab tidak penting akan ke mana, tetapi bahwa di tempat baru nanti dirinya akan tetap memegang teguh motivasi untuk memberantas dan memerangi korupsi adalah mutlak, sekalipun dari luar KPK.
“Artinya bukan mau ke mana, tetapi apa yang akan dikerjakan setelah itu,” ucap Febri.
Sebagai salah satu pejabat struktural di KPK, tutur Febri, ia memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pendapat meskipun berbeda dengan pimpinan.
Bagi dia, keputusan-keputusan yang nantinya akan diputuskan pimpinan KPK harus berdasarkan berbagai pertimbangan yang ada.
“Kami cenderung diskusi secara formil (dengan Firli),” kata dia singkat.
Setelah itu, ujar Febri, tidak begitu banyak pembicaraan saat menghadap Firli Bajuri. Ketika itu, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar juga ada di ruangan.
"Tidak banyak pembicaraan, kami lebih diskusi formil," ujar bekas aktivis ICW ini.
Perpisahan Febri dan Nawawi Pomolango Berlangsung Emosional
Ada kisah menarik saat Febri menghadap Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango untuk menyampaikan pengunduran dirinya.
Tujuh tahun berada di KPK, Febri mengakui lebih dekat dan banyak bicara dengan sosok Nawawi.