Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian tidak menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan (STPP) demo di tengah pandemi ini.
"Ini kan sedang pandemi Corona, angka Corona masih tinggi, sehingga kita tidak mengeluarkan STTP.
Meski begitu, kita tetap persiapkan pengamanan," ujar Yusri.
Yusri mengatakan pihaknya telah menggelar apel pasukan di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Polda Metro Jaya menyiapkan personel untuk mengamankan aksi demo
tersebut.
"Kita apel gelar pasukan tadi di Monas, selain untuk mengamankan aksi buruh, itu (demo PA 212) juga kita antisipasi," tutur Yusri.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyampaikan PP Muhammadiyah tidak akan turun dalam aksi tersebut.
"Muhammadiyah tidak ada hubungan dan tidak akan ikut dalam aksi yang akan
dilaksanakan oleh sejumlah organisasi Islam pada Selasa (13/10)," ujar Abdul.
Menurut dia, Muhammadiyah lebih fokus pada penanganan Covid-19 dan dampaknya terhadap pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.
PP Muhammadiyah menyampaikan agar beberapa
pihak tidak membuat kerumunan di tengah pandemi virus Corona.
Demonstrasi, disebut Muhammadiyah, lebih banyak mudarat daripada manfaatnya.
"Aksi demonstrasi lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Dalam Islam diajarkan agar meninggalkan perbuatan yang lebih banyak mengandung madlarat dibandingkan manfaat. Dalam hukum Islam, hal yang sangat mendesak (aham) harus lebih diprioritaskan di atas hal yang penting (muhim)," tuturnya.
Muhammadiyah menghargai PA 212 dkk yang akan melangsungkan aksinya karena dilindungi oleh undang-undang.
Namun, mereka harus tertib dan tidak merusak. Muhammadiyah tetap akan kritis
kepada pemerintah meski tidak turun ke jalan. Namun, mereka menegaskan tidak berniat menjatuhkan atau menurunkan pemerintah. (tribun network/denis)