News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sekjen PMI luncurkan Strategi JKT48 Keberlanjutan Dalam Penanganan Pandemi

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (JK) bersama Sekjen PMI, Sudirman Said melakukan simulasi cuci tangan yang benar, di Markas Pusat PMI, Kamis (5/3/2020)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Sudirman Said meluncurkan strategi JKT48 berkelanjutan.

Ia menjelaskan JKT 48 merupakan singkatan dalam upaya dan langkah PMI membantu pemerintah untuk penanganan pandemi Covid-19.

“Jaga. Artinya jaga jarak, jaga hidung atau mulut, jaga jarak, serta jaga tangan kita dari virus dengan rajin mencuci tangan. Kolaborasi, dan Test, Tracing, Treatment,” kata Sudirman Said dalam seminar Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia,Rabu (14/10/2020).

Sudirman mengatakan grafik kasus positif Covid-19 tampak belum menunjukkan puncak, apalagi penurunan.

Menurutnya kolaborasi antar pihak masih sangat dibutuhkan dalam penanganan covid-19 ini.

Ia meminta berbagai pihak berhenti saling menyalahkan dan memulai bersinergi.

“Yang perlu diajak kolaborasi adalah 4, dan ada 8 program yang dilakukan bersama,” lanjutnya.

Sekjen PMI Sudirman Said saat membuka Musyawarah Daerah PMI Banten di Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/2/2020) (Istimewa)

Empat pihak yang menjalankan delapan program keberlanjutan penanganan ini yakni negara, komunitas atau masyarakat, korporasi atau pihak swasta, dan institusi pendidikan yang diharapkan banyak terlibat dalam upaya ini.

Sudirman mengatakan program edukasi publik dan edukasi protokol kesehatan harus terus dilakukan, karena menghindar, menjaga jarak, dan mematikan virus diyakini sebagai cara paling efektif.

Pelibatan publik menurutnya juga dianggap penting karena pemerintah memiliki jam kerja terbatas.

“Maka publik harus terlibat juga, dan PMI terus mendorong pelibatan publik, seperti pelibatan otoritas lingkungan warga untuk disinfeksi mandiri atau memantau lingkungannya,” tegasnya

Program ketiga diterangkan Sekjen PMI itu adalah berbagi tanggung jawab.

Menurutnya kebijakan yang ada di pusat, juga harus dilakukan di daerah agar penanganannya merata.

“Kita juga perlu mendorong pelayanan kesehatan, kita tahu para tenaga kesehatan sudah sangat bekerja keras, berdasarkan data 70 sampai 80 persen mereka mengalami kelelahan,” ujarnya

Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said (kiri) menjalani pemeriksaan kesehatan saat akan melakukan donor darah sekaligus mengedukasi masyarakat tentang aktivitas donor darah tetap aman di tengah kondisi wabah virus corona (Covid-19), di Kantor PMI DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2020). PMI kembali mengajak masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya karena tetap aman dilakukan walaupun di tengah kondisi saat ini. PMI menerapkan protokol terkait dengan pelaksaan donor darah di masing-masing Unit Donor Darah (UDD) untuk membuat masyarakat aman, nyaman, dan tenang dalam mendonorkan darahnya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini