News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Air Mineral Kemasan

Gemar Konsumsi Air Mineral dalam Botol? Kenali Dulu 4 Fakta Ini!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi air mineral dalam kemasan botol.

TRIBUNNEWS.COM - Untuk memenuhi kebutuhan cairan, kita kerap mengonsumsi air mineral, terutama yang dikemas dalam botol. Tapi, tahukah Anda, air mineral dalam kemasan ternyata bukan sekadar air putih biasa!

Air mineral mengandung banyak manfaat dan telah melalui berbagai proses produksi sehingga higienitasnya terjamin. Yuk, kenali beberapa fakta air mineral di bawah ini!

Kandungan mineral yang bermanfaat

Sesuai dengan namanya, air mineral dalam botol dilengkapi kandungan mineral dan senyawa alami. Mengutip  Healthline, beragam mineral tersebut antara lain adalah magnesium, kalsium, natrium, kalium, selenium, hingga klorida.

Sejumlah mineral di atas sangat bermanfaat bagi tubuh. International Dairy Foundation, misalnya, menyebutkan kalsium dalam air mineral dapat diserap oleh tubuh sebaik produk susu.

Masih melansir Healthline kandungan kalsium dan magnesium dalam air mineral  juga membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, dua studi terhadap wanita menopause menunjukan konsumsi 0,5–1 liter air mineral per hari dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL.

Lalu, ada pula kandungan selenium dalam air mineral yang dapat meningkatkan kerja enzim dan protein yang dapat menjaga keseimbangan sel imun agar bisa bekerja lebih optimal.

Diambil dari sumber mata air pegunungan

Melansir Alodokter, air mineral diperoleh dari sumber mata air pegunungan vulkanik yang mengandung banyak mineral alami untuk kemudian diolah dengan tetap menjaga kemurniannya.

Air pegunungan biasanya berasal dari air hujan yang turun di atas gunung, kemudian meresap ke dalam tanah. Akhirnya, air tersebut muncul lagi ke permukaan tanah melalui sumber air yang ditemui di lereng gunung maupun jurang di sela-sela perbukitan.

Air hujan yang meresap ke dalam tanah akan melewati bebatuan sebagai saringan alami. Pada proses itulah  sejumlah mineral alami—yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh—ikut mengalir di dalam air. 

Melalui beberapa tahap produksi

Satu hal yang belum diketahui banyak orang adalah proses pembuatan air mineral kemasan botol. Melansir lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 96/M-IND/PER/12/2011, terdapat sejumlah tahapan proses produksi air mineral dalam kemasan;

Pertama, pengambilan dan penampungan air baku. Air diambil dari sumber air kemudian dialirkan melalui pipa atau diangkut menggunakan tangki. 

Kedua, dilakukan proses penyaringan untuk menyaring partikel menyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik yang tidak diperlukan. Sehingga, air minum kelak dapat disajikan dengan higienis dalam kemasan.

Ketiga, dilakukan proses disinfeksi yang dapat membunuh mikroba dan patogen berbahaya dalam air mineral. 

Keempat adalah proses pencucian kemasan agar sanitasinya terjamin, baik kemasan sekali pakai seperti botol maupun kemasan yang bisa dipakai ulang seperti galon.

Ilustrasi air mineral kemasan botol.

Sedangkan tahap kelima adalah pengisian dan penutupan. Air yang sudah didisinfeksi diisi ke dalam kemasan, seperti botol, gelas, atau galon, kemudian ditutup dan disegel. 

Botol bisa disegel tanpa plastik, namun tetap aman

Sebagai konsumen, Anda pasti sering melihat botol yang tersegel plastik maupun yang tidak. Lantas, apa bedanya?

Segel plastik membuat konsumen percaya bahwa kualitas air mineral terjamin. Padahal, belum tentu. Biasanya, tutup kemasan botol telah dilengkapi cincin pengaman (tamper evident band) serta kunci pengaman di antara tutup dan cincin (biasanya disebut bridge).

Tapi, masih ada produk yang menggunakan segel plastik karena semata-mata ingin menambah jaminan rasa aman bagi konsumennya.

Menurut Edwin M. Irish, penemu cincin pengaman, bentuk cincin pengaman telah didesain sedemikian rupa untuk botol plastik dapat menjamin mutu dan keamanan produk sehingga aman dikonsumsi. Selama cincin pengaman belum terlepas atau terpisah dari tutup botol, maka dapat dipastikan produk tersebut belum pernah dibuka sebelumnya.

Belum lagi, segel plastik biasanya menggunakan jenis material polyvinyl chloride (PVC) yang sangat dihindari oleh berbagai perusahaan menurut standar keamanan kemasan internasional. Pemerintah Thailand bahkan telah melarang penggunaan segel plastik pada kemasan botol. 

Penggunaan plastik dari PVC berbahaya jika digunakan dalam kemasan makanan dan terjadi kontak langsung dengan manusia. Bahkan, studi McKinsey menunjukan, hampir semua segel plastik terbuat dari PVC tipis yang mudah tercecer dan sulit didaur ulang.

Artinya, penggunaan segel plastik berpotensi menimbulkan sampah. Oleh karena itu, beberapa perusahaan air minum kemasan di Indonesia sudah bersikap lebih bijak dengan meniadakan segel plastik botol.

Sebagai alternatif yang aman untuk kesehatan konsumen  dan lingkungan, beberapa perusahaan air minum di Indonesia menggunakan cincin pengaman tanpa segel plastik. Mereka juga menambahkan kode ganda di tutup dan badan botol, kode QR, atau desain kunci unik di cincin pengaman untuk mencegah pemalsuan isi kemasan.

Untuk itu, sebagai konsumen cerdas, yuk pilih air mineral kemasan botol yang sehat dan ramah lingkungan!

Penulis: Bardjan/Editor: Dana Delani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini