Yang menarik adalah untuk papan atas nama Prabowo Subianto mendapat respon dari publik sebesar 16,8 persen, naik dari bulan sebelumnya hanya 13,5 persen.
Tetapi, jika dibandingkan dengan survei sebelum pandemi Covid-19, yakni pada Februari 2020.
Perolehannya sangat terjun bebas karena saat itu menjadi teratas sebesar 22,2 persen.
Sedangkan, Anies Baswedan memperoleh 14,4 persen, atau turun dari survei bulan sebelumnya sebesar 15 persen.
Adapun 15 nama yang diajukan Indikator kepada responden dengan pertanyaan, "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa gang akan bapak/ibu pilih sebegai presiden".
- Ganjar Pranowo 18,7 persen.
- Prabowo Subianto 16,8 persen.
- Anies Baswedan 14,4 persen.
- Sandiaga Salahuddin Uno 8,8 persen.
- Ridwan Kamil 7,6 persen.
- Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen.
- Khofifah Indar Parawansa 4,0 persen.
- Gatot Nurmantyo 1,4 persen.
- M. Mahfud MD 1,3 persen.
- Airlangga Hartarto 1,2 persen.
- Puan Maharani 0,9 persen.
- Erick Thohir 0,8 persen.
- Tito Karnavian 0,4 persen.
- Muhaimin Iskandar 0,2 persen.
- Budi Gunawan 0,1 persen.
Survei Indikator dilaksanakan pada 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel yang pernah diwawancarai langsung oleh Indikator Politik Indonesia.
Survei terhadap 1.200 responden dilakukan melalui telepon karena dalam negeri sedang pandemi Covid-19.
Adapun margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Jadi sorotan
Dalam beberapa waktu terakhir Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kerap jadi sorotan.
Kerap jadi bahan pemberitaan bahkan video dan tanggapannya mengenai kondisi sosial politik tanah air selalu viral di media sosial.
Diantaranya ketika deklarasi KAMI di Surabaya Jawa Timur beberapa waktu lalu, video mengenai Gatot yang kabarnya dilarang membuat acara di kota tersebut sempat viral.
Bahkan sepekan lamanya peristiwa itu dibahas di media.
Setelah itu, Gatot pun jadi sorotan saat acara KAMI yang dia hadiri di TMP Kalibata sempat bersitegang dengan beberapa pihak.