News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Soal Penantian Vaksin Corona, Ahli: Dalam Jangka Pendek, Kita Tidak Bisa Bergantung pada Vaksin

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya.

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto menanggapi penantian masyarakat terkait vaksin virus corona atau Covid-19.

Menurutnya, dalam jangka waktu pendek, ia berharap masyarakat tidak bergantung pada vaksin.

Sebab, penelitian untuk mendapatkan vaksin yang bermutu dan efektif memerlukan waktu yang lama.

Hal itu ia sampaikan dalam tayangan 'Panggung Demokrasi: Menanti Vaksin Covid-19' bersama Tribunnews, Selasa (27/10/2020).

"Vaksin sebetulnya memang harapan kita, tetapi vaksin harapan untuk jangka panjang."

"Sebab penelitian untuk mendapatkan vaksin yang bermutu dan efektif itu biasanya memerlukan waktu 5-7 tahun, itu yang standar," kata dr Tonang.

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto menanggapi penantian masyarakat terkait vaksin virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Menristek/BRIN Sebut 3 Perusahaan Swasta Siap Bergabung Kembangan Vaksin Covid-19

Dalam kondisi darurat akibat pandemi seperti saat ini, ia mengingatkan agar masyarakat tidak berharap mendapatkan vaksin secepat kilat.

Kendati demikian, upaya untuk memperingkas waktu penelitian vaksin juga perlu dilakukan.

"Dalam kondisi saat ini, kita tidak mungkin berharap (vaksin corona diproduksi) secepat itu."

"Makanya ada upaya untuk memperingkas, dan kita baru memulai proses ini paling cepat di China."

"Sebetulnya kalau Desember bisa selesai uji klinisnya itu sudah luar biasa," kata dr Tonang yang juga menjabat Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS ini.

Seorang teknisi laboratorium menangani botol sebagai bagian dari tes pengisian dan pengemasan untuk produksi skala besar dan pasokan kandidat vaksin COVID-19 Universitas Oxford, AZD1222 (Vincenzo PINTO / AFP)

Baca juga: Indonesia Belum Putuskan Beli Vaksin Covid-19 AstraZeneca dari Inggris

Dalam penantian vaksin Covid-19 ini, ia juga mengingatkan banyaknya tahapan yang harus dilalui.

Setelah selesai uji klinis fase 3, maka perlu memproduksi vaksin dan mengedarkannya secara massal.

Termasuk juga memperhitungkan kekebalan vaksin tersebut pada manusia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini