News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Marwan: Transformasi Digital Harus Perkuat NKRI

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marwan Jafar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar mengatakan, Indonesia harus mampu beradaptasi di era transformasi digital yang dengan cepat melaju di dunia.

Menurutnya, jangan sampai Indonesia terbawa arus dengan agenda besar dunia, tapi bagaimana bisa beradaptasi tapi tetap menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan NKRI.

“Beradaptasi dengan agenda besar dunia, tapi tetap menjaga dan merawat nasionalisme secara spartan. Jangan sampai NKRI kita ini tercabik-cabik dan terkoyak dengan kekuatan dunia yang tidak menentu," kata Marwan kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Menpora Ajak Pemuda Indonesia Bersatu dan Bangkit Lawan Pandemi Covid-19

Hal itu dalam rangka menanggapi peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini 28 Oktober 2020.

Menurutnya, era transformasi digital dengan kondisi dunia seperti ini harus dilakukan menjadi perekat ideologi seluruh elemen bangsa.

"Transformasi digital ini justru harus memperkuat NKRI. Karena transformasi digital ini sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar," kata politikus PKB itu.

Untuk itu, kata Marwan, Indonesia harus menyusun agenda besar untuk satu abad ke depan. Tentu, menurutnya, agenda besar tersebut bisa beradaptasi dengan agenda besar dunia.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Ketua MPR Minta Pemuda Indonesia Bangkit Hadapi Pandemi Covid-19

"Kita membuat rencana lebih besar untuk satu abad 2045, agenda besar Indonesia itu apa untuk menuju satu abad ke depan. Agenda besarnya juga tentu beradaptasi dengan agenda besar dunia," ucap Marwan.

Di mana, lanjut Marwan, Indonesia harus membuka kerjasama kepada semua negara sebagaimana amanat UUD 1945.

"Jadi Indonesia adalah secara politik luar  negeri memang bebas aktif sesuai dengan UUD kita," pungkas mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini