TRIBUNNEWS.COM - Ekonom sekaligus Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan SOsial (LP3ES) Didik Rachbini mengatakan, utang yang dimiliki Indonesia kini diprediksi akan menjadi warisan untuk pemerintahan selanjutnya.
Presiden dan pemerintahan berikutnya akan memiliki utang yang sangat besar sebagai tanggungan kerja.
Pasalnya, nilai utang Indonesia kini jumlahnya sangat besar, yakni mencapai Rp 1.530 triliun.
Meskipun setiap tahunnya Indonesia memiliki utang dan ada peningkatan jumlah.
Namun utang dalam pemerintahan Jokowi kali ini terlampau tinggi jika dibandingkan dengan rencana Presiden Joko Widodo untuk menurunkan utang pemerintah hingga menjadi Rp 651 triliun.
"Rencananya kan pemerintahan Jokowi sebelum Covid-19 punya cita-cita, tapi akhirnya cuma harapan doang, yaitu menurunkan utangnya Rp 651 Triliun, tapi apa yang terjadi," ujarnya.