News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terkini Nasional

Rizieq Shihab Ajukan Syarat untuk Pemerintah agar Mau Rekonsiliasi: Kita Siap Hidup Tanpa Kegaduhan

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengungkapkan syarat agar pihaknya bisa berdamai dengan pemerintah.

Hal itu diketahui melalui kanal YouTube Front TV yang tayang pada Rabu (12/11/2020).

Habib Rizieq Shihab mengklaim bahwa sebenarnya sudah pernah mengajak rekonsiliasi dengan pemerintah sejak 2017.

Habib Rizieq Shihab di Markaz Syariah Petamburan, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Habib Rizieq menitipkan pesannya kepada pejabat di Indonesia. (YouTube FRONT TV)

Baca juga: Rizieq Shihab Buka Kemungkinan Rekonsiliasi dengan Pemerintah, Minta Jangan Asal Main Kriminalisasi

Ia menyebut pihaknya sebenarnya ingin berdiskusi dengan pemerintah sejak Pilkada DKI Jakarta terjadi.

"Bicara soal pintu dialog ini sudah pernah saya sampaikan pada saat kita melaksanakan Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal sebelum Pilkada DKI setelah aksi 212."

"Di bulan Januari kita bikin aksi lagi 12.1, yakni 12 Januari, yaitu kami gelar tabligh akbar di masjid Istiqlal, sudah kita tawarkan," jelas Rizieq.

Namun menurut Rizieq, pemerintah tidak mau berdiskusi dengannya.

Padahal ia akan menyampaikan segala pendapat dan argumentasinya jika diminta.

"Kalau pemerintah mau duduk dengan para habait, para ulama kami siap 24 jam, kapan di mana silahkan, tentukan waktunya, tentukan tempatnya, kami datang."

"Mau tahu pendapat kami, kami sampaikan, apa yang Anda inginkan dari argumentasi kami, kami sampaikan sudah kita buka dari tahun 2017, tapi jawaban yang kita terima bukan dialog dibuka, bukan rekonsiliasi dilaksanakan, justru yang kita dapatkan kriminalisasi ulama," ungkapnya.

>>> Halaman Selanjutnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini