TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Sebanyak 279 jamaah umrah kloter 1 dan 2 telah tiba di tanah air pada Kamis (12/11/2020) pagi.
Sementara, 13 jamaah yang positif Covid-19 masih harus menjalani karantina di hotel di Makkah sampai benar-benar dinyatakan negatif.
"Semua yang 13 masih positif ternyata masih tinggal di sini," ujar Konjen RI Jeddah Eko Hartono saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (12/11/2020).
Ia mengatakan, para jamaah yang positif virus corona terlayani dan diawasi ketat oleh otoritas setempat.
KJRI Jeddah terus berkoordinasi dan melakukan komunikasi dengan otoritas setempat, dalam memantau keadaan para jammah tersebut.
Baca juga: 279 Jamaah Indonesia Kembali ke Tanah Air Usai Umrah di Masa Pandemi Covid-19
Karantina jamaah Indonesia berada di empat hotel berbintang, yaitu Conrad, Hilton, Hilton Suites, dan Double Tree, yang dekat dengan Masjidil Haram.
"Mereka di karantina di kamar masing-masing dan disuplai makanan, diawasi dengan baik," ungkap dia.
Ratusan jammah yang telah tiba di tanah air tersebut merupakan kelompok umrah perdana Indonesia yang berangkat ke Arab Saudi pada awal November lalu, untuk melaksanakan ibadah umrah di masa pandemi Covid-19.
Dikutip dari twitter resmi Kementerian Haji Arab Saudi pada Kamis (12/11/2020), diunggah sebuah video singkat keberangkatan ratusan jamaah di Bandara King AbdulAziz, Jeddah.
Mereka berangkat menggunakan pesawat Saudia SV816 yang terbang pukul 19.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 23.30 WIB hari Rabu (11/11) dan mendarat pada Kamis pagi.
“Dengan rahmat Allah, 279 jemaah asal Indonesia berangkat ke negaranya beberapa waktu yang lalu, usai menunaikan umrah di lingkungan yang aman dan sehat di bawah pengawasan langsung semua pihak yang berkepentingan. Kami mohon kepada Allah agar menerima dan menuntun mereka ke Tanah Air mereka dengan selamat,” tulis Kementerian Haji Arab Saudi.
Dalam video berdurasi 1.44 menit itu, tampak petugas bandara dengan menggunakan bahasa Indonesia mengingatkan jamaah untuk menjaga jarak.
"Ibu, Bapak, jauh-jauh, jangan dekat, ya,” ujar petugas tersebut.
Diketahui, pada rombongan pertama jamaah Indonesia ini didominasi oleh pemilik biro perjalanan umrah.
Mereka berangkat untuk memastikan tata cara pelaksanaan umrah di era Covid-19.