Ia mengatakan sosialisasi terhadap masyarakat juga akan didorong jelang pemberian vaksin. Termasuk bagi masyarakat yang enggan divaksin karena kekhawatiran tertentu.
Baca juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Belum Dipastikan Aman, Pemerintah Sudah Cadangkan Anggaran Rp 34 Triliun
Sehingga stigma negatif yang telanjur tertanam di pikiran masyarakat mengenai vaksin perlahan bisa berubah.
"Memang harus cepat tapi enggak boleh tergesa-gesa karena itu nanti mereka yang belum siap, ditunggu sampai siap. Diberi penyadaran, ada waktunya. Kan tidak harus serta merta," ucap Muhadjir.
Sebelumnya Survei Populi Center menemukan 40 persen masyarakat masih enggan divaksin covid-19.
Kekhawatirannya beragam, mulai dari efek kesehatan, kehalalan, tidak percaya bisa menyembuhankan, sampai dinilai belum teruji.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan target vaksinasi kemungkinan dilakukan pada pekan ketiga Desember 2020.
Namun rencana tersebut masih mendapat tentangan dari sejumlah masyarakat yang ragu terhadap keamanan, efektivitas, hingga kehalalan vaksin.
Kementerian Kesehatan sendiri telah memiliki peta jalan vaksinasi covid-19.
Sejauh ini, pemerintah masih melakukan uji klinis ketiga untuk vaksin yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Setelah menyelesaikan uji klinis, baru Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat memberikan izin pemakaian darurat. (tribun network/fah/dod)