TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan 100 ribu masker di empat lokasi di empat kabupaten yang berpotensi terdampak bahaya erupsi Gunung Merapi, Minggu (15/11/2020).
Hal ini dilakukan BNPB dalam upaya memberikan dukungan penanganan darurat.
BNPB menyalurkan masker di Kabupaten Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali.
Masing-masing kabupaten mendapatkan bantuan masker 25 ribu buah.
Selain masker, BNPB juga mengirimkan lampu air garam sebanyak 216 buah, yang digunakan untuk penerangan darurat.
Dilansir laman bnpb.go.id, sejumlah personel diterjunkan untuk memberikan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) empat kabupaten.
"Pendampingan tersebut lebih memfokuskan pada pengorganisasian pos komando yang dibutuhkan pada kondisi sekarang," ungkap Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Baca juga: BPBD Klaten: Warga di Zona Bahaya Erupsi Gunung Merapi Siap Lakukan Evakuasi Mandiri
Selain itu, BNPB juga terus berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), BTTKL, BPBD dan kelompok sukarelawan dalam kesiapsiagaan menghadapi antisipasi potensi erupsi Gunung Merapi.
"Latihan di atas meja atau tabletop exercise (TTX) dan tactical floor game (TFG) sedang dipersiapkan dengan melibatkan pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten dan provinsi," ujarnya.
Penyelenggaraan TTX akan dilakukan pada 17 – 19 November 2020 di Yogyakarta. Tujuan dari penyelenggaraan TTX tersebut nantinya untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait sistem penanggulangan kedaruratan bencana yang melibatkan multipihak dalam mengantisipasi dampak skenario terburuk erupsi Merapi.
Tujuan selanjutnya yakni mendapatkan masukan untuk rancangan rencana kontingensi dan atau rencana operasi dan prosedur tetap daerah, khususnya saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Sementara itu, data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 15 November 2020, pukul 22.00 WIB, mencatat total warga yang dievakuasi sebanyak 1.831 jiwa.
Baca juga: Gunung Merapi Siaga, BPBD Kabupaten Boyolali Siapkan Langkah Antisipasi
Sebagian besar warga merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas maupun mereka yang sakit. Jumlah penyintas terbesar di Kabupaten Magelang dengan jumlah 828 jiwa, Boyolali 401, Klaten 388 dan Sleman 214.
"BPBD tak hanya melayani mereka yang telah dievakuasi di pos-pos penampungan, tetapi juga memastikan sistem peringatan dini maupun infrastruktur lainnya berfungsi dengan baik, seperti perangkat komunikasi, rambu dan jalur evakuasi. Isu protokol kesehatan telah menjadi bagian dalam perencanaan dalam penanganan darurat," jelasnya.