TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan minimnya para guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN).
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah guru ASN yang tersedia di sekolah negeri hanya 60 persen dari jumlah kebutuhan seharusnya.
Nadiem mengatakan jumlah ini juga tiap tahun mengalami penurunan.
"Jumlah ini pun dalam 4 tahun terakhir terus menurun rata-rata 6 persen setiap tahun. Hal ini menyebabkan sulitnya tercapai pelayanan yang optimal bagi para siswa," ucap Nadiem dalam konferensi pers virtual, Senin (23/11/2020).
Nadiem mengungkapkan riset menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh peran guru.
Tinggi rendahnya kualitas guru akan membedakan sekitar 53 persen hasil belajar siswa dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini, Nadiem mengungkapkan banyak guru honorer yang memiliki kompetensi baik. Namun kesejahteraaannya masih belum baik.
Baca juga: Doa Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional 2020 dari Kemdikbud
"Di sisi lain terdapat banyak guru non pegawai negeri sipil atau guru guru honorer yang memiliki kompetensi yang sangat baik, namun kesejahteraan yang masih belum terjamin dengan baik," tutur Nadiem.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan pemerintah bakal melakukan seleksi massal untuk untuk guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) pada tahun 2021.
Nadiem mengatakan seleksi tersebut bakal dilakukan secara daring atau online.
"Di 2021, ditunggu untuk melakukan proses seleksi massal, dimana guru honorer bisa menunjukkan kelayakannya melalui tes online," ujar Nadiem dalam konferensi pers virtual, Selasa (17/11/2020).